Daftar Isi:
  • Jalan tol Gempol – Pasuruan merupakan jalan yang menghubungkan daerah Gempol, Sidoarjo dengan Kota Pasuruan. Karena akan digunakannya lahan tersebut sebagai keperluan jalan tol, maka diharapkan tanah dasarnya dapat menahan beban rencana, baik dari beban struktur maupun beban kendaraan yang akan melewati jalan tersebut. Seperti yang telah diketahui bahwa tanah di daerah tersebut besifat kohesif, sehingga apabila terjadi anomali iklim yang dapat menyebabkan adanya variasi kadar air yang diterima oleh tanah, yang menyebabkan kondisi tanah menjadi tidak stabil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan stabilitas akibat penambahan zat aditif, yaitu kapur, semen dan fly ash terhadap karakteristik tanah berdasarkan sifat fisik dan mekaniknya terutama tegangan runtuh, sudut geser, dan penurunan tanah. Pada penelitian ini dilakukan analisis mekanik tanah yang telah dicampurakan dengan cara pencampuran tanah dangkal (Shallow Soil Mix) kadar zat additif yang bervariasi, untuk kapur yaitu sebesar 3%; 6%; 9%; 12%; dan 15%, untuk semen sebesar 5%, 8%, 10%, 12%, dan 15%, dan untuk fly ash 5%, 10%, 15%, 20%, dan 25%. Adapun pengujian yang akan dibandingkan yaitu uji Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test), uji Triaksial (Triaxial Unconsolidated Undrained), dan uji Konsolidasi. Pada uji kuat tekan bebas eningkatan nilai tegangan runtuh (qu) terbesar terjadi pada tanah dengan kadar fly ash sebesar 15% dengan prosentase peningkatan 32%. Lalu untuk kadar kapur 6% dengan peningkatan sebesar 20%. Dan untuk tanah dengan kadar semen 10% dengan prosentase peningkatan 15%. Pada pengujian (Triaxial Unconsolidated Undrained) dihasilkan bahwa semakin besar kadar zat additif pada tanah khususnya pada semen dan kapur, nilai sudut geser dalam (ф) tanah semakin besar. Namun pada fly ash nilai sudut gesernya berada pada titik terendah saat kadarnya optimum. Untuk nilai kohesi (c), grafik nilai kohesi berkebalikan dengan grafik sudut geser dalam. Pada uji konsolidasi penurunan terbesar terjadi pada tanah dengan campuran kadar fly ash, kemudian diikuti kapur, dan penurunan terkecil terjadi pada campuran tanah dengan kadar semen.