Kajian Kinerja Pelayanan General Cargo Terminal Jamrud Di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Main Author: Ulfany, Ayu Fajar
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162498/1/AYU%20FAJAR%20ULFANY.pdf
http://repository.ub.ac.id/162498/
Daftar Isi:
  • Terminal Jamrud cabang Tanjung Perak melayani jenis muatan barang umun (general cargo) dan curah kering (dry bulk) baik domestik maupun internasional. Permasalahan pengembangan kapasitas, efesiensi, produktivitas dan lingkungan kerap terjadi pada kinerja pelabuhan di Indonesia. Permasalahan yang terjadi pada Terminal Jamrud Utara adalah pencapaian nilai kinerja pada aspek pelayanan kapal untuk atribut waiting time rata-rata kapal harus mengantri selama 1,04 hari, dan berada dalam sistem antrian rata-rata selama 3,2 hari. Rata-rata lama waktu tunggu yaitu lima hari menunjukkan bahwa kondisi saat ini di Jamrud Utara kurang memadai, sehingga mengakibatkan terjadi penurunan nilai BOR dari 0.813 menjadi 0.678 dan memiliki BOR efektivitas 13,6 %. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja eksisting operasional bongkar-muat barang General Cargo dan menyusun strategi pengembangan Terminal Jamrud. Pencapaian kinerja operasional eksisting berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor HK/103/2/18/DJPL-16 tahun 2016 yang mengatur Standart kinerja pelayanan operasional Terminal Jamrud dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu aspek pelayanan kapal, aspek pelayanan barang dan aspek pelayanan utilitas fasilitas diketahui kinerja kapal paling baik adalah approach time, sedangkan waiting time kapal belum memenuhi pencapaian yang diharapkan karena masih berada di bawah standart yang ditetapakan serta utilitas dermaga terminal non petikemas, SOR dan YOR harus ditingkatkan. Berdasarkan analisis ISM Model Struktur yang terbentuk dari subelemen-elemen kunci berpengaruh terhadap antar sub-elemen lainnya, yaitu: Pada Aspek Pelayanan Kapal, menghasilkan sub-elemen kunci Waktu pelayanan pemanduan (AT) kapal dan pelayanan pengisian bunker bahan bakar minyak kapal; dan Pada Aspek Pelayanan Barang, menghasilkan sub-elemen kunci Tingkat kinerja (TKBM), kondisi peralatan bongkar-muat barang dan kemudahan proses pelayanan dokumen barang; sedangkan Pada elemen utilitas fasilitas, menghasilkan sub-elemen Tingkat penggunaan dermaga, ketersediaan luas lahan parkir truck dan kesesuaian akses jalan di dermaga. Strategi pengembangan berdasarkan analisis SWOT IFAS EFAS berada pada kuadran I (satu) yaitu strategi pertumbuhan (Growth) yaitu pada strategi pertumbuhan agresif (rapid growth strategy) menunjukkan bahwa strategi yang dapat digunakan dengan memanfaatkan peluang untuk memaksimalkan kekuatan. Meningkatkan produktivitas bongkar muat general cargo dan memperdalam kolam pelabuhan dikarenakan terus bertambahnya volume bongkar-muat barang dari meningkatnya kunjungan kapal di dermaga Jamrud. Menambah alat atau memaksimalkan stabilisasi dari fungsi alat bongkar-muat barang general cargo mengingat minat penggunaan lapangan penumpukan barang oleh pengguna jasa yang terus mengalami peningkatan, sehingga diperlukan tersedianya aksesibilitas yang mudah untuk armada truk dan lahan parkir yang cukup memadai.