Pengaruh Letak Bukaan Pada Bangunan Rumah Dua Lantai Dalam Menahan Beban Gempa Di Kota Malang

Main Author: Ikhsan, Dito Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162477/1/Dito%20Muhammad%20Ikhsan.pdf
http://repository.ub.ac.id/162477/
Daftar Isi:
  • Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat diramalkan kapan bencana tersebut akan datang atau terjadi secara akurat dan pasti. Secara teoritis gempa bumi memang dapat diprediksi, namun para peneliti mengalami kesulitan karena beberapa hal, diantaranya terbatasnya kondisi pengamatan terutama peralatannya, tidak periodiknya aktivitas gempa bumi, ketidaktentuannya proses gempa bumi, dan luasnya daerah jangkauan. Indonesia merupakan salah satu negara yang hampir setiap wilayahnya memiliki tingkat resiko gempa bumi yang tinggi, hal ini dikarenakan Indonesia terletak diantara tiga lempeng aktif dunia, yaitu lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik. Kota Malang sebagai salah satu wilayah pemukiman yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang tinggi sehingga diperlukan adanya suatu perlindungan yang dapat mengurangi resiko kerusakan pada bangunan dan korban jiwa manusia yang diakibatkan oleh guncangan gempa bumi. Dengan menggunakan prinsip teknik yang tepat, detail kontruksi yang praktis dan baik dapat mencegah resiko kerugian korban jiwa dan harta benda. Pada penelitian ini dilakukan analisis pada tiga tipe rumah dua lantai yang terdapat di kota Malang. Struktur rumah dua lantai ini dihitung untuk mengetahui ketahanan struktur rumah khususnya dinding dan bukaan rumah tersebut yaitu pintu dan jendela dalam menerima gaya gempa. Data bangunan rumah dan beban gempa yang digunakan mengikuti data yang telah diatur dalam PPURG 1987 dan SNI 1726-2012 serta perhitungan dilakukan secara manual dengan menggunakan aplikasi Autocad, Microsoft Word, dan Microsoft Excel. Hasil proses perhitungan menunjukan bahwa luas dinding dan posisi letak bukaan pada masing-masih denah sangat berpengaruh pada distribusi gaya-gaya gempa yang terjadi. Untuk denah A lantai 1 arah x sisi kiri memiliki persentase bukaan lebih kecil dari sisi kanan 2,6% > 0% sehingga total gaya yang diterima pada sisi bagian kiri lebih kecil dari sisi bagian kanan. Pada letak bukaan lantai 1 arah y sisi bagian atas mempunyai persentase bukaan lebih besar dari sisi bagian bawah 5,23%>4,76%. Meskipun persentase bukaan sisi bagian bawah lebih kecil dari sisi bagian atas namun sisi bagian bawah memiliki luas dinding yang lebih besar dibanding sisi bagian atas 1,27 m2 < 1,75 m2. Sedangkan untuk lantai 2 arah x pada persentase pada sisi bagian kiri lebih kecil dari sisi bagian kanan 3,72% > 2,79%. Untuk luas dindingnya sisi bagian kiri lebih besar dari sisi bagian kanan 1,52 m2 > 0,67 m2. Untuk lantai 2 arah y persentase sisi bagian bawah jauh lebih besar dari sisi bagian atas sebesar 3,25% > 1,625% dan untuk luas dinding sisi bagian atas lebih besar daripada sisi bagian bawah yaitu sebesar 1,35 m2 > 0,9 m2. Selanjutnya untuk denah B lantai 1 arah x sisi bagian kanan memiliki presentase bukaan yang lebih besar dari sisi bagian kiri yaitu 2,38% > 0%. Untuk arah bukaan arah y sisi atas mempunyai presentase bukaan lebih besar dari sisi bawah yaitu 5,75% > 5,34%. Untuk lantai 2 arah x pada sisi kiri lebih kecil dari sisi kanan sebesar 0% < 1,62%, dan juga luas dinding sisi kanan lebih besar dari sisi kiri dengan perbandingan 1,75 m2 > 1,53 m2. Terakhir untuk denah C lantai 1 arah x pada sisi kiri mempunyai persentase bukaan lebih besar dari sisi kanan sebesar 1,87% > 1,6% dan juga luas dinding sisi kiri lebih besar dibanding sisi kanan sebesar 1,45 m2 > 1,19 m2.Untuk bukaan arah y sisi atas mempunyai persentase yang sama dengan sisi bagian bawah sebesar 3,63% namun sisi bawah memiliki luas dinding yang lebih besar dari sisi atas sebesar 1,39 m2 > 0,96 m2.Untuk lantai 2 persentase bukaan arah x sisi bagian kiri memiliki nilai yang lebih kecil dibanding sisi kanan 1,49% > 5,22% dan luas dinding sisi kanan lebih besar dari sisi kiri yaitu senilai 2,25 m2 > 1,82 m2. Sedangkan untuk lantai 2 arah y persentase bukaan sisi atas lebih besar dari sisi bawah senilai 5,22% > 3,26%.