Daftar Isi:
  • Setiap tahun jumlah kendaraan bermotor di Indonesia terus mengalami peningkatan. Akan tetapi hal ini berbanding terbalik dengan jumlah cadangan minyak bumi di Indonesia yang terus mengalami penurunan. Oleh karena itu diperlukan penelitian tentang sumber energi terbarukan yang berguna menggantikan bahan bakar fosil yang diperkirakan akan habis. Salah satu bahan bakar terbarukan yang dapat menggantikan bahan bakar fosil yaitu biodiesel. Biodiesel memiliki keunggulan yaitu menghasilkan emisi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan bahan bakar solar. Akan tetapi biodiesel juga memiliki kekurangan yaitu memiliki nilai viskositas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan solar. Unuk menurunkan nilai viskositas biodiesel maka perlu dilakukan suatu perlakuan yaitu dengan melakukan preheating atau pemanasan sehingga nilai viskositas biodiesel akan menurun dan mendekati nilai viskositas solar. Tujuan penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variasi temperatur preheating dan penambahan biodiesel Calophyllum inophyllum pada bahan bakar solar terhadap emisi mesin diesel yanmar. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan temperatur preheating bahan bakar sebesar 40°C, 50°C, dan 60°C. Untuk setiap variasi temperatur preheating menggunakan bahan bakar solar yang ditambahkan dengan biodiesel Calophyllum inophyllum sebesar 10%, 20% dan 30% dari volume bahan bakar. Hasil yang diperoleh adalah, dengan meningkatnya temperatur preheating dan semakin tinggi persentase biodiesel, nilai emisi CO, HC dan opasitas mengalami penurunan sedangkan emisi CO2 mengalami kenaikan. Didapatkan hasil terbaik pada bahan bakar B30 dengan temperatur preheating 60°C dengan penurunan emisi CO sebesar 30,37% , emisi HC sebesar 26,88% dan emisi opasitas sebesar 8,5% sedangkan nilai emisi CO2 yang dihasilkan mengalami kenaikan 25% jika dibandingkan dengan bahan bakar solar pada putaran 1800 RPM.