Analysis of Pot Meets Pop’s Marketing Strategy with Perceptual Mapping Approach (Study on Men’s Jeans Consumers in The City of Jakarta)
Main Author: | Pamungkas, Henry |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162443/1/Henry%20Pamungkas.pdf http://repository.ub.ac.id/162443/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan persepsi konsumen tentang Pot Meets Pop jeans dan pesaingnya pada industri jeans fashion pria di Kota Jakarta dan (2) menjelaskan strategi yang harus dijalankan oleh Pot Meets Pop jeans berdasarkan seluruh indikator persepsi konsumen. Jenis penelitian ini adalah descriptive research dengan pendekatan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini adalah perceptual mapping dengan brand image, buying preference, dan brand awareness sebagai indikatornya. Kriteria sasaran populasi dalam penelitian ini adalah (1) Responden pria berusia 17 - 40 tahun, (2) Responden pria yang memakai produk jeans, (3) Responden pria yang mengetahui merek produk jeans, dan (4) responden pria yang melakukan pembelian produk jeans dalam 12 bulan terakhir. Teknik pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan purposive sampling dan metode pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner offline kepada 150 responden di Kota Jakarta. Analisis data menggunakan descriptive analysis dan multidimensional scalling (MDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pot Meets Pop jeans berada pada peringkat kesembilan dari sepuluh merek jeans teratas berdasarkan persepsi konsumen di Kota Jakarta berdasarkan 52 merek jeans menurut pengetahuan responden, tetapi belum memperoleh peringkat teratas pada kategori top of mind, most buying, most favorite, dan brand recall. Pot Meets Pop jeans pada perceptual mapping berada di koordinat 15 pada dimensi 1 dan koordinat 49 pada dimensi 2 yang berada pada kuadran pertama bersamaan dengan H&M dan Wrangler jeans. Ketiga merek ini dipersepsikan oleh konsumen memiliki kesamaan atribut produk serupa yaitu unik, muda, dan keren. Karakteristik konsumen Pot Meets Pop jeans didominasi oleh usia muda sebagai mahasiswa yang berstatus belum menikah dan memiliki pendapatan rumah tangga di bawah dua juta rupiah yang sangat cocok dengan karakteristik pengguna jeans di Kota Jakarta. Melihat dari peta penjualan jeans, menunjukkan bahwa posisi Pot Meets Pop berada paling jauh dari pasar jeans yang ramai dan sangat berbeda dari pasar jeans massal lainnya. Sehingga membuat Pot Meets Pop menjadi a niche market. Perusahaan perlu menerapkan niche market strategy dengan fokus pada pasarnya sendiri untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik dan dapat membebankan harga yang besar atas biaya serta mencapai margin tinggi sebagai hasilnya. Pot Meets Pop perlu menyiapkan modal yang lebih besar untuk produksi massal, saluran distribusi yang lebih luas, dan siap bersaing dengan pesaing besar untuk meningkatkan penjualan dan mendominasi pada zona pasar jeans yang ramai.