Evaluasi Kinerja Waktu dan Biaya pada Proyek Konstruksi Gedung Asrama Sekolah dengan Pendekatan EVA dan Percepatan Proyek dengan PDM
Main Author: | Septiyanto, Yosa Indra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162438/1/Yosa%20Indra%20Septiyanto.pdf http://repository.ub.ac.id/162438/ |
Daftar Isi:
- Pembangunan sarana fisik di Indonesia terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Salah satu perusahaan yang berperan dalam pembangunan sarana fisik adalah perusahaan konstruksi dengan proyek pembangunan gedung asrama sekolah. Proyek tersebut terdapat tiga bagian yaitu pembangunan gedung asrama, gedung ruang makan, dan bangunan masjid. Proyek direncanakan selesai dalam waktu 26 minggu (September 2016 – Februari 2017). Berdasarkan laporan mingguan, pada minggu ke 12 (21/11/2016-27/11/2016) terjadi penyimpangan sebesar 7,18%. Keterlambatan pelaksanaan proyek dapat memberikan kerugian bagi pihak kontraktor maupun owner. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi pelaksanaan proyek konstruksi asrama sekolah dengan metode yang Earned Value Analysis. Dari 3 proyek yang ada dalam paket pengerjaan penelitian ini lebih spesifik untuk meneliti dan melakukan percepatan pada proyek gedung asrama sekolahh karena proyek tersebut memiliki waktu pengerjaan lebih lama dibandingkan proyek yang lain yaitu selama 26 minggu. Hasil Earned Value Analysis digunakan untuk mengetahui task yang tidak sesuai dengan rencana proyek, selain itu juga digunakan sebagai dasar perencanaaan jadwal pelaksanaan proyek pada minggu 13 sampai selesai. Perencanaan jadwal pelaksanaan proyek dibuat dengan menggunakan metode Presedence Diagram Method (PDM) untuk mengetahui critical path. Kemudian dilakukan percepatan proyek untuk menghindari adanya keterlambatan proyek diakhir periode pelaksanaan proyek serta menghindari konsekuensi yang harus diterima akibat keterlambatan proyek. Percepatan proyek akan menyebabkan penambahan biaya proyek oleh karena itu perlu dilakukan Analisis waktu dan biaya untuk menentukan rencana proyek yang optimal. Hasil penelitian dengan EVA pada minggu ke-12 nilai CPI yang dihasilkan adalah 1.069 atau lebih dari 1 yang menunjukkan bahwa pengeluaran lebih sedikit dari anggaran (under cost) namun nilai SPI yang dihasilkan yaitu 0,828 atau dibawah 1 yang menunjukkan bahwa waktu pelaksanaan lebih lama dari jadwal yang telah direncanakan (schedule underrun). Penyebab schedule underrun berasal dari kesalahan kontraktor seperti terlambat memulai pekerjaan, pekerjaan sebelumnya terlambat, terlambat mendatangkan peralatan, terlambat mendatangkan material, dan pekerja yang kurang terampil dalam melakukan pekerjaannya. Direkomendasikan percepatan proyek dengan penambahan tenaga kerja pada beberapa aktivitas kritis dengan durasi proyek 180 hari dimana 16 hari lebih cepat dari jadwal existing pelaksanaan proyek dan 2 hari lebih cepat dari kontrak. Dengan melakukan percepatan proyek menjadi 180 hari, kontraktor harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp 12,270,000. Biaya tersebut merupakan akibat dari penambahan tenaga kerja guna mempercepat durasi proyek sebesar Rp. 21,285,000 dan biaya tidak langsung berkurang Rp. 9,015,000 dari anggaran awal proyek. Sehingga total biaya dengan durasi 180 hari adalah Rp 5,850,550,296 yang terdiri dari biaya langsung Rp 5,338,772,796 dan biaya tidak langsung Rp 511,967,500.