Implementasi Kebijakan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Malang(Studi di Desa Gunungronggo Kecamatan Tajinan)

Main Author: Palupi, Larasati Retno
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162362/1/Larasati%20Retno%20Palupi.pdf
http://repository.ub.ac.id/162362/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Implementasi Kebijakan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Desa Gunungronggo Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang. PAMSIMAS dibuat oleh pemerintah pusat bertujuan untuk mengatasi kelangkaan air minum yang terjadi di banyak daerah Indonesia sehingga adanya program ini dapat memberikan pemerataan akses air minum terhadap seluruh masyarakat Indonesia. Untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanakan Program PAMSIMAS di Desa Gunungronggo Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan teori kebijakan dan model-model implementasi kebijakan yaitu Van Metter dan Van Horn yang meliputi aktor pelaksana, komunikasi dan dan sumber daya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang di gunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan juga dokumentasi. Analisis data menggunakan Miles,Huberman,& Saldana (2014) yaitu pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data dari dua rumusan masalah yang ditetapkan, maka didapat hasil, antara lain : Aktor sebagai pelaksana Pamsimas terdiri dari pemerintah pusat, pemerintah daerah serta masyarakat Desa Gunungronggo. Aktor pelaksana dari tingkat pusat sampai tingkat desa sudah melakukan perannya masing-masing sesuai dengan tugas dan tanggungnya. Aspek komunikasi,Pamsimas dikomunikasikan ke masyarakat melalui sosialisasi dari, komunikasi antar aktor melalui rapat dan media sosialisasi seperti poster. Aspek sumber daya yang meliputi sumber daya manusia, anggaran dan peralatan. Aspek SDM dalam implementasi kebijakan Pamsimas ditingkat kabupaten jumlahnya dan kualitasnya cukup sedangkan ditingkat desa SDMnya masih kurang baik jumlah maupun kualitasnya. Aspek Sumber daya anggaran Pamsimas di Desa Gunungronggo cukup yakni dengan jumlah anggaran Rp. 350.000.000 sedangkan aspek sumber daya peralatan sudah cukup baik namun masih kurangnya fasilitas seperti kantor dan peralatan lain yang dapat menunjang keberlanjutan program Pamsimas. Sedangkan Upaya pemerintah Kabupaten Malang untuk mengoptimalkan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dengan memberikan pelatihan kepada masyarakat baik pelatihan teknis dan non teknis. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dilihat dari aktor pelaksana, komunikasi dan sumber daya secara umum sudah baik dimana aktor sudah menjalankan tugas dan fungsinya, komunikasi sudah tersampaikan ke masyarakat dan sumber daya yang cukup memadai sehingga infrastruktur air minum terbangun. Adapun faktor pendukung kebijakan ini meliputi dukungan pemerintah dan masyarakat, sedangkan faktor penghambatnya yaitu disebabkan oleh jauhnya dan sulitnya medan akses ke sumber air dan kondisi cuaca.