Daftar Isi:
  • Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan perkembangan industri maka semakin besar pula jumlah sampah atau limbah yang dihasilkan. Di Indonesia pengolahan sampah yang sering dipakai adalah metode open dumping atau penampungan di TPA (Tempat pembuangan akhir). Sampah yang dibuang ke TPA biasanya berupa sampah organik dan sampah-sampah tersebut akan dibiarkan terurai secara alami. Sampah sendiri meskipun merupakan barang sisa akan tetapi sampah masih memiliki nilai kalor yang masih dapat dimanfaatkan. Gasifikasi adalah suatu metode konversi bahan padat atau cair yang mengandung hidrokarbon menjadi syngas dengan pemanasan pada temperatur tinggi dan pemasukan udara terbatas. Dari Proses Gasifikasi dihasilkan 3 produk yaitu char, tar, dan syngas (CH4, H2, dan CO). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar air terhadap hasil gasifikasi updraft sampah organik. Kadar air merupakan salah satu faktor yang akan mempengaruhi hasil dari gasifikasi. Bahan baku yang digunakan adalah sampah organik. Sampah organik dipilih karena ketersediaannya yang berlimpah serta pengolahannya yang masih kurang maksimal. Dari penelitian ini variasi yang digunakan adalah variasi kadar air sebesar 1,3%; 10%; 20%; 30%. Gasifikasi dilakukan menggunakan gasifier tipe updraft selama 190 menit dan pemanasan sampai temperatur 700°C dengan berat sampah organik sebesar 200g. Komposisi gas akan diuji dengan gas chromatography. Sampel gas yang akan diuji diambil pada temperatur 700°C. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa bertambahnya kadar air pada proses gasifikasi sampah organik dapat meningkatkan volume total gas yang dihasilkan. Dari pengujian Komposisi gas yang dilakukan terlihat bahwa meningkatnya kadar air pada sampah organik akan meningkatkan kandungan H2 akan tetapi menurunkan kandungan CH4. Meningkatnya kandungan H2 disebabkan air yang terkandung di dalam biomassa akan membantu terjadinya reaksi water gas reaction