Inovasi Pelayanan Perizinan Melalui Sistem Informasi Cerdas pelayanan Terpadu untuk Publik (SICANTIK) (Studi Pada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu kota Balikpapan)
Main Author: | Prayuningtias, Nofemelia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162337/1/Nofemelia%20Prayuningtias.pdf http://repository.ub.ac.id/162337/ |
Daftar Isi:
- Inovasi Pelayanan Publik yang berupa sistem informasi pelayanan perizinan oleh Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu kota Balikpapan memiliki tujuan untuk membuat terobosan baru dalam pelaksanaan pelayanan perizinan melalui online. Jadi, dalam proses membuat izin tidak harus dilakukan di DPMPT Kota Balikpapan tetapi juga bisa dilakukan di mana saja karna sistem ini berbasis web. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana inovasi pelayanan publik di DPMPT Kota Balikpapan dan untuk mendeskripsikan serta menganalisis apa saja tantangan dan memberikan inovasi baru dalam inovasi pelayanan publik yang diberikan oleh DPMPT Kota Balikpapan Jenis Penelitian ini yaitu menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan analisis yang dikembangkan Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2014; 91-99) yakni, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Pengumpulan data menggunakan teknik abservasi, wawancara langsung, dan dokumentasi, kepada pegawai DPMPT Kota Balikpapan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa program inovasi SICANTIK ini adalah sebuah bentuk inovasi berbasis web dengan memberikan bentuk pelayanan baru dalam pengurusan perizinan secara online. Dalam pembentukan inovasi SICANTIK, Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kota Balikpapan melakukan tahapan-tahapan dalam pelaksanaan sebuah inovasi. Peran Pemerintah Kota Balikpapan sebagai bagian dalam mendukung pelaksanaan inovasi berjalan dengan baik. Namun ada beberapa faktor penghambat dalam pelaksanaan proses inovasi yaitu, anggaran dan sumber daya manusia yang kurang terlatih. Saran yang direkomendasikan antara lain: membutuhkan adanya programmer dan konsultan agar dapat meminimalisir biaya, menjadikan para tenaga ahli memiliki mental serta semangat untuk berinovasi, memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih melek terhadap pemanfaatan teknologi.