Pemodelan Hidrolika Pipa Penyalur Minyak Mentah Terkait dengan Perubahan Cuaca untuk Memprediksi Terjadinya Pipeline Congeal di PT. Chevron Pacific Indonesia
Main Author: | Sianturi, Arief Soritua |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162306/1/Arief%20Soritua%20Sianturi.pdf http://repository.ub.ac.id/162306/ |
Daftar Isi:
- Minyak mentah merupakan salah satu sumber energi utama dunia dewasa ini. Semua proses yang berkaitan dengan pengolahan maupun pendistribusian minyak mentah memerlukan perhatian khusus guna menjaga kestabilan operasi produksi. Pipeline congeal merupakan salah satu permasalahan yang berpotensi mengganggu kestabilan operasi produksi minyak mentah di PT. Chevron Pacific Indonesia (PT.CPI). Pipeline congeal merupakan keadaan dimana minyak mentah mengalami kenaikan viskositas yang sangat signifikan serta terdapat komponen berat dari minyak mentah (parafin) yang mengendap pada dinding pipa. Hal ini dapat membuat aliran minyak mentah dihentikan karena energi yang diberikan pompa melebihi tekanan operasi pipa yang diijinkan. Pipeline congeal terjadi ketika temperatur minyak mentah berada di bawah pour point. Hal itu terjadi karena adanya perpindahan kalor dari minyak mentah ke lingkungan. Analisis dilakukan untuk memprediksi terjadinya pipeline congeal saat temperatur lingkungan rendah pada beberapa segment pipa serta menganalisis pengaruh dari debit minyak mentah terhadap potensi terjadinya pipeline congeal. Tujuan dilakukan analisis adalah mengetahui temperatur minyak mentah di sepanjang segment pipa serta memberikan solusi berupa pengaplikasian pemanas pada segment pipa yang temperatur minyak mentahnya berada di bawah pour point , menganalisis temperatur minyak mentah ketika diameter pipa diperkecil serta perhitungan tebal insulasi yang diperlukan untuk pipa yang sudah ada dan pada pipa yang diameternya diperkecil guna mencegah terjadinya pipeline congeal. Dari analisis yang dilakukan didapatkan semakin rendah temperatur lingkungan dan semakin rendah debit minyak mentah maka potensi terjadinya pipeline congeal semakin besar. Keseluruhan dari solusi yang diberikan dapat meningkatkan temperatur minyak mentah di sepanjang segment pipa. Pada solusi penggantian pipa diperoleh hasil dibutuhkan daya pompa yang lebih tinggi untuk mengalirkan minyak mentah dan pada beberapa kondisi masih diperlukan juga tambahan pemanas namun dengan daya input yang lebih rendah. Tebal insulasi yang diperlukan guna mencegah terjadinya pipeline congeal pada pipa yang sudah ada lebih besar dibandingkan pada pipa yang diameternya diperkecil.