Analisis Risiko Pengadaan Rumput Laut Kering PT Sri Gunting Pratama dengan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process

Main Author: Wicaksana, Muhamad Akbar Tri
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162277/
Daftar Isi:
  • PT Sri Gunting Pratama merupakan perusahaan dalam industri makanan yang memproduksi agar-agar. Bahan baku utama yang digunakan berupa rumput laut kering jenis Gracilaria sp yang didapatkan dari para pemasok. Proses pengadaan rumput laut kering menunjukkan adanya hal-hal yang tidak sesuai seperti kadar air pada rumput laut masih tinggi dan keterlambatan kedatangan rumput laut. Hal ini berpotensi menimbulkan risiko kerugian bagi perusahaan. Perlu dilakukan analisis risiko dalam kegiatan pengadaan rumput laut untuk mengetahui risiko-risiko apa saja yang terdapat pada proses pengadaan dan dapat disusun strategi pengendaliannya sebagai upaya untuk meminimalisasi kerugian bagi perusahaan. Tahap awal yang dilakukan adalah identifikasi risiko dalam setiap proses bisnis pada kegiatan pengadaan. Selanjutnya dilakukan penilaian risiko menggunakan metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process dengan cara menyebar kuesioner perbandingan berpasangan kepada Bagian Purchasing dan mengolahnya menggunakan persamaan fuzzy. Kemudian ditentukan prioritas risiko sebagai risiko kritis yang perlu untuk dilakukan pengendalian. Tahap selanjutnya adalah mencari akar penyebab risiko kritis tersebut menggunakan Fault Tree Analysis dan menyusun strategi pengendalian untuk meminimalisasi peluang terjadinya dan dampak dari risiko tersebut. Hasil identifikasi risiko menunjukkan terdapat 27 risiko yang dibagi dalam 4 jenis risiko antara lain risiko kegagalan proses internal terdiri dari 10 risiko, risiko kegagalan mengelola sumber daya manusia terdiri dari 3 risiko, risiko kegagalan sistem terdiri dari 2 risiko, dan risiko kegagalan proses eksternal terdiri dari 12 risiko. Hasil dari penilaian menggunakan Fuzzy Analytic Hierarchy Process dan evaluasi risiko didapatkan 6 risiko kritis. Fault Tree Analysis digunakan untuk mendapatkan beberapa akar penyebab (basic event) risiko kritis tersebut. Kemudian basic event dikelompokkan berdasarkan kesamaan atau kemiripan penyebab risiko sehingga didapatkan 5 kelompok basic event antara lain berkaitan dengan karyawan, kebijakan atau peraturan perusahaan, pemasok, persaingan antar perusahaan, serta gangguan teknologi dan lingkungan. Kemudian dari kelompok basic event ini dapat diberikan strategi pengendalian berupa karyawan perlu membuat to do list, teguran terhadap karyawan yang lalai, diadakan briefing karyawan setiap pagi, adanya pelatihan untuk karyawan, mengoptimalkan fungsi kontrol supervisor, briefing mengenai penerapan K3, mengoptimalkan komunikasi antar karyawan, memastikan pemasok telah sesuai dengan kriteria yang ditentukan, pembuatan MOU dengan pemasok, melakukan evaluasi pemasok dan menyampaikannya kepada pemasok, memberi modal dan melakukan kegiatan sosialisasi untuk proses budidaya rumput laut, memaksimalkan fungsi media online untuk mendapatkan pemasok alternatif, menjaga hubungan baik dengan pemasok, mendiskusikan gangguan jaringan telekomunikasi dengan pihak provider, dan meningkatkan perawatan terhadap peralatan komputer secara berkala.