Upaya Pengurangan Produk Cacat Pada Proses Capping AQUA Botol 600 ml dengan Metode Six Sigma
Main Author: | Larasati, Annisa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162244/ |
Daftar Isi:
- PT Tirta Investama (AQUA) Pandaan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Produk yang dihasilkan perusahaan sangat mempengaruhi kepercayaan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Penelitian dilakukan pada produk AQUA botol 600 ml karena mempunyai permintaan tertinggi sehingga paling sering diproduksi. Saat ini perusahaan masih banyak menghasilkan produk cacat. Persentase cacat yaitu sebesar 1,3%, dimana memiliki persentase 0,8% lebih tinggi dari target perusahaan sebesar 0,5%. Semakin tinggi produk cacat yang dihasilkan, maka akan semakin tinggi kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan. Oleh karena karena itu, diperlukan suatu teknik pengendalian kualitas untuk mengurangi tingginya tingkat cacat yang terjadi sehingga dapat meminimalisir kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan. Salah satu teknik pengendalian kualitas yang dapat dilakukan untuk mengurangi produk cacat adalah dengan metode Six Sigma. Metode Six Sigma dilakukan dengan siklus Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC). Namun dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap improve. Pada tahap define dilakukan analisis SIPOC, identifikasi Critical to Quality (CTQ), dan melakukan identifikasi jenis cacat. Pada tahap measure dilakukan pembuatan peta kontrol P, menghitungan nilai DPMO, level sigma, dan indeks kapabilitas proses. Pada tahap analyze dilakukan analisis cacat dengan diagram pareto, analisis penyebab permasalahan kualitas dengan menggunkan diagram sebab akibat, dan menentukan prioritas perbaikan permasalahan dengan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Pada tahap improve dilakukan pemberian rekomendasi perbaikan untuk mengurangi tingkat cacat yang terjadi. Hasil penelitian pada tahap define menunjukkan CTQ terdiri dari tutup botol terpasang dengan sempurna dan botol dalam keadaan baik. Setelah itu melakukan identifikasi jenis cacat pada proses capping. Pada tahap measure dengan membuat peta kontrol P menunjukkan cacat yang terjadi masih banyak yang berada di luar batas kendali. Nilai DPMO untuk cacat pada proses capping ini adalah sebesar 4.426,3. Sedangkan level sigma bernilai 4,12. Nilai kapabilitas proses yaitu 1,37. Artinya proses dianggap cukup mampu namun tetap diperlukan upaya perbaikan. Pada tahap analyze dilakukan pembuatan diagram pareto dari seluruh jenis cacat, dimana akan dipilih 80% jenis cacat yang sering terjadi. Cacat yang paling sering terjadi adalah cacat tanpa tutup, tutup putus, tutup miring, dan tutup kurang rapat. Kemudian dilakukan pembuatan diagram sebab akibat untuk mengetahui akar penyebab permasalahan dari setiap jenis cacat. Setelah ini melakukan analisis potensi kegagalan menggunakan FMEA dengan memilih nilai RPN tertinggi dari setiap jenis cacat sebagai prioritas untuk diberikan rekomendasi perbaikan. Pada tahap improve, rekomendasi perbaikan yang diberikan adalah melakukan inspeksi material tutup botol secara keseluruhan dengan menggunakan mesin inspeksi otomatis dan menentukan setting parameter mesin yang optimal menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Hasil RSM yang telah dilakukan maka diperoleh nilai optimum untuk seal torsi adalah sebesar 12,2 lb.in, nilai band torsi sebesar 17,6 lb.in, dan nilai pressure closing cone sebesar 2,5 bar.