Pergeseran Pemaknaan Tradisi Pembayaran “Belis” Kajian Fenomenologi Pada Adat Perkawinan Masyarakat Naibenu, Kecamatan Naibenu Kabupaten Timor Tengah Utara Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Ilmu Sosial Pada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Main Author: | Suni, Melkianus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162203/1/MELKIANUS%20SUNI%20156120300111009.pdf http://repository.ub.ac.id/162203/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui Pergeseran Pemaknaan Tradisi Pembayaran Belis dalam perkawinan adat masyarakat Naibenu terutama di Kecamatan Naibenu Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif pendekakatan fenomenologi, dengan melakukan wawancara tidak terstruktur kepada para informan terkait dan ditunjang dengan penelitian kepustakaan untuk memperoleh data pendukung. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dan teknik pengambilan sampel dengan Snow ball. Subyek penelitian terdiri dari informan sejumlah Sembilan orang yang terdiri dari Kepala Kecamatan Naibenu, 4 (Empat) orang Kepala Desa, 5 orang Tokoh Adat . Selain itu, ada juga informan tambahan di lapangan penelitian demi mendapatkan data yang lebih akurat. Hasil penelitian penelitian menunjukkan bahwa pembayaran belis dilestarikan karena ada beberapa hal : 1. Menjamin sahnya suatu perkawinan yang dilakukan secara adat 2. Menjamin kuatnya ikatan perkawinan 3. Mempertahankan status keluarga 4. Mempertahankan garis keturunan keluarga. Pemaknaan pembayaran belis pada adat perkawinan masyarakat Naibenu dapat di berikan dalam setiap prosesi yang di lalui. Adapun pemaknaan di Naibenu saat ini telah mengalami pergeseran. Terjadinya pergeseran tersebut karena peran Om (atoin amaf) dalam prosesi pembayaran belis, perubahan bentuk belis dari aslinya dan tidak memahami akan makna belis yang sesungguhnya.