Pengaruh Jumlah dan Arah Saluran Masuk terhadap Karakteristik Pembakaran pada Rectangular Disk Combustor

Main Author: Putra, Dimas Sayekti Subarkah
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162194/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan energi listrik dapat terpenuhi dengan baik dengan bantuan micropower generator, yaitu alat pembangkit listrik berskala mikro. Dimana memiliki komponen berupa combustor yang mengubah energi kimia bahan bakar menjadi energi panas dan alat pengkonversi energi berupa modul thermoelectric yang mengubah energi panas menjadi energi listrik. Combustor yang digunakan berjenis meso-scale combustor yang memiliki physical length scale combustor lebih dari 1 mm. Bentuk combustor berjenis rectangular disk-type yang memiliki keunggulan berupa memiliki efisiensi termal yang baik dan dapat diterapkan pada modul thermoelectric yang juga berbentuk rectangular. Material terbuat dari tembaga dan memiliki ukuran 25 x 25 mm dengan tebal 3 mm. Karakteristik pembakaran yang diteliti didalam combustor pada penelitian ini meliputi batas kestabilan nyala api, visualisasi nyala api, dan temperatur dinding combustor. Dimana pembakaran sempurna dan tidak sempurna yang dihasilkan didalam meso-scale combustor dipengaruhi oleh waktu tinggal reaktan yang bergantung pada kecepatan reaktan yang dihasilkan dan dapat berubah pada combustor dengan jumlah saluran masuk yang berbeda. Maka dari itu, pada penelitian ini menguji pengaruh jumlah saluran masuk terhadap karakteristik pembakaran pada rectangular disk combustor menggunakan pembakaran premixed dengan bahan bakar butana (C4H10) dan oksidator berupa udara bebas yang disuplai dari kompresor. Jumlah saluran masuk yang digunakan pada penelitian ini adalah 1, 2, dan 4 dengan arah saluran masuk sesuai desain combustor. Pada penelitian ini menghasilkan dimana semakin banyak jumlah saluran masuk maka nyala api akan semakin stabil pada interval rasio ekuivalen yang lebih luas, visualisasi nyala api yang dihasilkan didalam combustor semakin merata, dan temperatur dinding combustor semakin meningkat. Sedangkan untuk saluran masuk 1 tidak dapat menghasilkan nyala api yang stabil.