Daftar Isi:
  • Mata air adalah sumber alami dengan topografi berbentuk karst, yang terbentuk karena adanya air tanah yang muncul ke permukaan akibat adanya celah. Celah atau mata air permukaan ini umumnya dapat ditemukan di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Desa Sumberejo merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Desa ini memiliki Mata Air Mbarek yang menjadi sumber mata air utama, yang dahulu memiliki debit 50 liter/detik pada setiap musim, namun, debit air dari mata air ini menurun menjadi 30 liter/detik di musim hujan dan 15 liter/detik di musim kemarau. Berdasarkan sejarahnya, mata air ini dikelola oleh HIPPAM (Himpunan Pemakai Air Minum) pada tahun 1997-2014. Air yang disalurkan oleh HIPPAM digunakan untuk memenuhi kegiatan sehari-hari warga seperti MCK, memasak, dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persepsi dan apresiasi masyarakat dalam penggunaan dan pengelolaan mata air, menganalisis efisiensi ekonomi mata air oleh masyarakat, mengungkap nilai tradisi mata air di dalam masyarakat, menganalisis vegetasi di sekitar mata air, dan menyusun strategi pengelolaan mata air berbasis masyarakat. Metode yang digunakan meliputi metode analisis vegetasi dengan menggunakan kuadran, wawancara, penyebaran kuisioner, dan observasi langsung. Hasil wawancara dan kuisioner digunakan untuk menyusun SWOT yang kemudian menjadi bahan strategi pengelolaan mata air yang berbasis masyarakat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persepsi dan apresiasi masyarakat cukup tinggi, karena mayoritas masyarakat sadar akan pentingnya mata air Mbarek untuk aspek kehidupan yang dilakukan. Nilai ekonomi mata air Mbarek tergolong tinggi karena mayoritas masyarakat menggantungkan kehidupannya pada ketersedian air dari mata air Mbarek. Kebudayaan di sekitar mata air harus lebih ditingkatkan sehingga masyarakat memberikan apresiasi yang lebih besar pada mata air Mbarek. Hasil analisis vegetasi menemukan 13 jenis pohon dan 12 jenis semai, diantaranya adalah tanaman Ficus sp. yang dapat berfungsi untuk mengikat air dan mempertahankan konsistensi daerah riparian. Berdasarkan SWOT strategi yang tepat untuk masalah ini adalah startegi S-O dengan memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang. Starteginya antara lain melakukan sosialiasi mengenai pentingnya mata air dan konservasi daerah sekitarnya, membuat peraturan desa untuk tidak menebang pohon dan membuang sampah di kawasan mata air, mengoptimalisasikan budaya atau kegiatan yang berhubungan dengan mata air, sehingga menimbulkan rasa kepedulian terhadap keberadaan mata air, pengembangan kawasan hijau di sekitar mata air dengan menanam pohon atau tanaman riparian yang bermanfaat secara ekonomi dan lingkungan.