Analisis Waktu Baku Dan Beban Kerja Operator Set Up Dengan Metode Work Sampling Di PT Kencana Abadi Jaya
Main Author: | Mahesa, Krisna Angger |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162147/ |
Daftar Isi:
- PT. Kencana Abadi Jaya merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kopi dan teh dalam kemasan gelas, dengan merek robusta dan vontea sebagai merek internalnya dan kopi luwak gelas dan teh sisri gelas sebagai merek eksternalnya. Seiring waktu berjalan, permintaan konsumen terhadap produk Robusta dan Vontea cenderung meningkat dari tahun ketahun dan juga semakin banyak pihak eksternal yang ingin memproduksi produknya di PT. Kencana Abadi Jaya. Oleh karena itu perusahaan harus menjaga produktivitas dengan cara mengusahakan agar jumlah yang produksi memenuhi rencana produksi yang telah disusun oleh pihak pemasaran. Namun dalam memproduksi produknya seringkali tidak sesuai dengan target yang sudah ditentukan. Oleh karena itu perusahaan sangat ingin untuk mengurangi waktu downtime yang selama ini ada, seperti waktu set up yang terlalu lama ataupun kerusakan pada mesin. Karena lamanya waktu set up sama dengan banyaknya produk yang tidak diproduksi karena pada saat proses set up mesin dalam kondisi mati maka mengakibatkan tidak terpenuhinya target produksi yang akhirnya membuat mundurnya jadwal untuk memenuhi target produksi. Sehingga diperlukan adanya penentuan waktu baku pada proses set up di stasiun kerja filling agar ada standar untuk waktu pengerjaan, sehingga utilitas pada saat waktu reguler dapat meningkat. Dengan begitu, keterlambatan produksi dapat diminimalisir bahkan produksi dapat dilakukan lebih awal. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode work sampling untuk mengetahui tingkat produktifitas operator saat ini, sebelum melakukan work sampling maka hal pertama yang dilakukan adaah menentukan elemen pekerjaan yang dilakukan operator, elemen pekerjaan yang dilakukan operator dibagi menjadi 2 yaitu aktivitas produktif dan aktifitas non-produktif. Setelah itu melakukan pengamatan dengan membangkitkan bilangan random dengan software Microsoft Excel lalu melakukan pengujian kecukupan data dan keseragaman data dari seluruh data yang di ambil. Langkah selanjutnya adalah menghitung waktu normal dengan mempertimbangkan performance rating dari kedua operator. Kemudian melakukan perhitungan waktu baku dengan mempertimbangkan allowance dari masing-masing operator. dilanjutkan dengan perhitungan beban kerja operator menggunakan workload analysis. Hasil perhitungan dengan metode work sampling didapati operator 1 produktivitasnya sebesar 0.75 dan operator 2 produktivitasnya sebesar 0.82. dengan waktu baku yang didapatkan dalam proses set up adalah sebesar 495.46 menit. Hal ini menyebabkan waktu kerja proses set up melebihi waktu kerja yang telah disediakan oleh perusahaan yaitu sebesar 420 menit. didapatkan beban kerja operator 1 set up sebesar 1.01 artinya adalah selama 7 jam kerja operator menerima beban kerja sebesar 101% dan beban kerja operator 2 set up sebesar 1.09 yang artinya adalah selama 7 jam kerja operator menerima beban 109%. Hal ini menunjukan bahwa beban kerja yang di peroleh para operator set up tersebut termasuk tinggi karena melebihi batas maksimum yang digunakan yaitu sebesar 100%. Sehingga diperlukan penambahan operator untuk mengurangi beban kerja yang ada. Bertambahnya 1 operator maka beban kerja yang semula sebesar 105% menjadi 70%.