Inovasi Pelayanan Publik Bagi Penyandang Disabilitas Melalui Layanan Pojok Braille (Studi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Malang)

Main Author: Pamula, Elok Rizki
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162095/1/Elok%20Rizki%20Pamula.pdf
http://repository.ub.ac.id/162095/
Daftar Isi:
  • Pelayanan publik seharusnya dapat diakses oleh semua pihak tanpa terkecuali termasuk bagi penyandang disabilitas. Inovasi-inovasi dilakukan oleh pemerintah untuk dapat mewujudkan pelayanan publik yang dapat dinikmati semua pihak. Salah satu inovasi pelayanan publik yaitu inovasi pelayanan perpustakaan umum bagi penyandang disabilitas oleh Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang berupa Inovasi Layanan Pojok Braille. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan mengenai inovasi Layanan Pojok Braille, kualitas inovasi pelayanan, serta faktor-faktor kritis yang mempengaruhi inovasi Layanan Pojok Braille pada Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun analisis data melalui kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian ini maka inovasi Layanan Pojok Braille apabila dilihat dari tipologi inovasinya termasuk ke dalam inovasi produk layanan, inovasi kebijakan, dan inovasi proses. Kemudian kualitas inovasi pelayanan dilihat secara (a) Tangibles, belum terpenuhi secara maksimal apabila pemustaka yang berkunjung banyak ; (b) Reliability, sudah memenuhi dalam hal ketepatan sasaran inovasi dan ketepatan pemberian pelayanan ; (c) Responsiveness, respon petugas dalam memperikan pelayanan sudah cepat; (d) Assurance, pemustaka belum merasa terjamin karena aksesibilitas ruangan dan kemampuan petugas yang belum memadai ; dan (e) Empathy, petugas mampu berkomunikasi dengan baik namun terkadang masih belum bisa berempati dengan kebutuhan pemustaka. Faktorfaktor yang mempengaruhi inovasi Layanan Pojok Braille meliputi kepemimpinan organisasi yang mendukung, adanya budaya inovasi pada instansi, kualitas pegawai yang telah didukung dengan pelatihan-pelatihan namun kualitas dalam hal pengembangan masih kurang, adanya tim kerja dan kemitraan dengan berbagai pihak, kinerja inovasi yang selalu dievaluasi baik oleh pemustaka maupun dari pihak internal namun belum ada indikator kinerja yang pasti, dan penyebaran jaringan inovasi yang ditunjukkan dengan adanya replikasi inovasi oleh kabupaten/kota lain. Saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini adalah perlu adanya peningkatan fasilitas yang mendukung pemustaka disabilitas netra untuk lebih mandiri ketika mengakses Layanan Pojok Braille serta peningkatan kualitas pegawai yang dapat ditempuh dengan pelatihan-pelatihan agar mampu mendampingi dan memberikan pelayanan yang maksimal terhadap pemustaka disabilitas netra.