Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Terhadap Alternaria Solani Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman Tomat ( Lycopersicum Esculentum Mill.)
Main Author: | Pratiwi, Fenesha Ayu |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162014/1/FENESHA%20AYU%20PRATIWI.pdf http://repository.ub.ac.id/162014/ |
Daftar Isi:
- Kelor (Moringa oleifera Lam.) merupakan tanaman berpotensi di bidang pertanian sebagai Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) maupun sebagai antimikroba karena memiliki kandungan flavonoid, tanin, glikosida, dan terpinoids. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) terhadap jamur A.solani yang di isolasi dari daun tomat yang terserang penyakit bercak daun dengan gejala yang khas bercak berwarna coklat dan berbentuk konsentris menuju pusat bercak. isolat yang didapatkan selanjutnya diidentifikasi morfologinya secara makroskopis maupun mikroskopis. Sampel positif A.solani dikultur dan dipergunakan pada perlakuan uji in vitro maupun in vivo. Pengujian terhadap persentase penghambatan ekstrak daun kelor (Moringa oliefera Lam.) dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan yaitu kontrol positif (Mankozeb 80%), kontrol negatif (aquades) dan konsentrasi ekstrak yang berbeda (5%, 10%, 20% dan 30%,). Pengujian persentase penghambatan dilakukan dengan metode food poison (dicampur pada media tumbuh), kemudian dilakukan pengukuran berat kering miselium jamur. Perlakuan in vivo dilakukan dengan menginokulasi A. solani pada buah tomat muda dan diukur diameter gejala dan Lethal Concentration (LC50) nya. Besarnya daya hambat, berat kering dan diameter gejala penyakit dari masing-masing sampel dianalisis dengan analisis ragam sedangkan nilai LC50 dihitung menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun kelor konsentrasi 5.000ppm mampu menghambat pertumbuhan jamur A. solani dengan nyata (F hitung > F tabel 5%), dengan hambatan paling optimum pada konsentrasi 30.000ppm dengan persentase penghambatan 100%, berat kering miselium seberat 0,0125 gram dan diameter gejala penyakitnya sebesar 0,2 cm. Untuk nilai LC50 ekstrak daun kelor didapatkan pada konsentrasi 10.555ppm