Uji Efektivitas Ekstrak Daun Dan Biji Sirsak (Annona Muricata Linn) Terhadap Kutu Daun Persik (Myzus Persicae Sulz) (Homoptera; Aphididae) Pada Tanaman Cabai (Capsicum Annum L.)

Main Author: Shofiyah, Siti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162013/1/SITI%20SHOFIYAH.pdf
http://repository.ub.ac.id/162013/
Daftar Isi:
  • Myzus persicae merupakan hama utama yang menyerang tanaman cabai. Hama tersebut menyebabkan kerusakan dengan cara menusuk dan menghisap cairan daun yang akibatnya daun keriput dan kerdil. Selain berperan sebagai hama, M. persicae juga menjadi vektor virus. Pengendalian yang sering dilakukan dengan menggunakan pestisida kimia. Penggunaan pestisida kimia secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, sehingga alternatif lain dengan cara menggunakan pestisida nabati yang berasal dari tumbuhan. Salah satu bahan yang digunakan sebagai pestisida nabati adalah tanaman sirsak yang digunakan untuk ekstraksi adalah ekstrak daun dan biji sirsak. Senyawa yang terkandung dalam daun dan biji sirsak antara lain flavonoid, saponin, steroid, dan acetogenin yang bersifat toksik dan dapat mematikan serangga uji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun dan biji sirsak terhadap mortalitas M. persicae, mengetahui pengaruh ekstrak daun dan biji sirsak terhadap jumlah keturunan M. persicae dan sifat repelensi dari ekstrak daun dan biji sirsak terhadap M. persicae . Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Toksikologi dan Rumah Kawat Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang pada bulan April sampai dengan Juli 2018. Penelitian menggunakan 6 konsentrasi yang berbeda dan 4 ulangan. Masing – masing konsentrasi ekstrak daun dan biji sirsak dengan konsentrasi 0 ppm (kontrol), 1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm, 4000 ppm, dan 5000 ppm. Ekstrak daun dan biji sirsak menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol 70%. Serangga uji diperoleh dari pertanaman cabai kemudian diinfestasikan ke tanaman cabai perbanyakan. Aplikasi yang digunakan adalah metode semprot dengan variabel pengamatan meliputi mortalitas serangga, peningkatan populasi serangga dan sifat repelensi ekstrak daun dan biji sirsak. Data mortalitas yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis probit program Hsin Chi (1997) untuk mengetahui nilai LC50 dan LT50. Data jumlah peningkatan reproduksi M. persicae dianalisis ragam dan dilanjutkan dengan uji DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak daun dan biji sirsak memberikan pengaruh terhadap mortalitas M. persicae. Pada konsentrasi 5000 ppm pada perlakuan ekstrak daun sirsak menyebabkan mortalitas sebesar 70% dan pada ekstrak biji sirsak sebesar 75,65%. Sedangkan pada konsentrasi 1000 ppm ekstrak daun sirsak menyebabkan mortalitas sebesar 10% dan ekstrak biji sirsak sebesar 3,75%. Hasil dari analisis ragam menunjukan bahwa ekstrak daun dan biji sirsak tidak memberikan pengaruh yang nyata. Hal ini peningkatan populasi tidak mempengaruhi reproduksi dan fisiologis serangga uji, karena perlakuan ekstrak daun dan biji sirsak tidak bersifat mematikan. Nilai LC50 ekstrak daun sirsak yang dapat mematikan 50% M. persicae sebesar 1280,15 ppm dan ekstrak biji sirsak sebesar 2194,30 ppm. Sedangkan nilai LT50 pada ekstrak daun sebesar 6,77 jam dan ekstrak biji sirsak sebesar 6,03 jam. Indeks repelensi pemberian ekstrak daun dan biji sirsak tergolong tidak kuat, karena konsentrasi yang digunakan tergolong sedang.