Respon 3 Varietas Pakcoy (Brassica Rapa L.) Terhadap Simulasi Cekaman Salinitas

Main Author: Sibarani, Greace Ester
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/162009/1/GREACE%20ESTER%20SIBARANI.pdf
http://repository.ub.ac.id/162009/
Daftar Isi:
  • Sawi huma atau dikenal dengan Pakcoy (Brassica rapa L) merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan daunnya sebagai sayur yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Di Indonesia saat ini sudah banyak bahan makanan yang menggunakan Pakcoy baik sebagai bahan makanan utama maupun sebagai pelengkap. Pakcoy mengandung vitamin dan zat gizi yang penting bagi manusia. Tanaman pakcoy sendiri dapat dibudidayakan dengan menanam langsung atau secara hidroponik. Tanaman Pakcoy dapat tumbuh di dataran rendah, menengah sampai beberapa daerah pada dataran tinggi. Proses budidaya tanaman Pakcoy juga tidak terlalu rumit dan sudah dapat dipanen dalam kurun waktu 30-35 hari setelah tanam. Salah satu yang menjadi masalah pada pengolahan lahan yang dihadapi saat ini adalah tingginya kadar garam dan diimbangi dengan curah hujan yang rendah sehingga menyebabkan tingginya kadar garam pada tanah. Konsentrasi NaCl yang tinggi dapat meningkatkan atau juga menurunkan pertumbuhan pada tanaman. Respon tanaman terhadap peningkatan konsentrasi NaCl akan berbeda tergantung jenis tanamannya. Penanaman pakcoy selama ini dilakukan pada media tanah yang kadar salinitasnya normal. Namun, penanaman pada media yang sama nantinya tidak dapat terus diterapkan karena semakin lama tanah juga akan mengalami peningkatan salinitas. Dengan adanya penelitian ini, nantinya dapat diketahui bagaimana respon tanaman Pakcoy terhadap perlakuan NaCl yang diberikan. Dan manfaat jangka panjang penelitian ini dapat digunakan bagi para petani yang ingin menanam tanaman sayur di pesisir pantai dengan kadar garam yang tergolong tinggi. Penelitian ini dilakukan di areal Malang. Penelitian dilakukan selama ± 2 bulan mulai bulan Juli 2018 sampai bulanAgustus 2018. Penelitian menggunakan 3 varietas tanaman Pakcoy dan berbagai konsentrasi garam dan proses yang terlibat yakni mencakup proses persiapan lahan sampai kepada proses pemanenan. Penelitian dilaksanakan di Angkasa Greenhouse, Pangkalan TNI Lanud Abdurahman Saleh, Pakis kab. Malang. Alat-alat yang digunakan adalah polybag, cangkul, sekop, DHL meter, oven, LAM (Leaf Area Meter),timbangan analtitik, pHmeter tanah, amplop cokelat, spidol permanen, label, gelas ukur, kamera dan ember. Sedangkan bahanbahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk dasar (Urea, SP36, KCl), pupuk kandang yakni guano, pupuk susulan yakni pupuk NPK , benih pakcoy, garam NaCl, air dan tanah untuk dilakukan uji Analisis kandungan Tanah. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ialah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang terdiri dari 2 faktor utama yakni perlakuan Varietas (V) dan perlakuan konsentrasi NaCl (P). Perlakuan Varietas (V) terdapat 3 perlakuan yakni V1= Flamingo , V2 = Green Pakchoy , V3 = White Pakchoy. Sedangkan pada Perlakuan Konsentrasi NaCl terdapat 6 perlakuan yakni: P0 =kontrol, P1=2000 ppm, P2=4000 ppm, P3=6000 ppm, P4=8000 ppm, danP5=10.000ppm.Pengamatan yang dilakukan ialah pengamatan komponen pertumbuhan dan komponen panen. Komponen pertumbuhan meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Komponen panen meliputi berat basah, berat kering dan panjang akar. Data pertumbuhan dan hasil tanaman diolah secara statistic dengan ANOVA dilanjutkan dengan perbandingan antar pelakuan dengan uji Beda Nyata Terkecil pada taraf uji 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian NaCl dengan berbagai macam konsentrasi tidak berpengaruh nyata pada perlakuan varietas, namun berpengaruh nyata pada perlakuan konsentrasi NaCl. Pada semua parameter pengamatan, nilai tertinggi dimiliki oleh kontrol, kemudian menurun seiring bertambahnya konsentrasi NaCl yang diberikan. Tanaman Pakcoy memiliki nilai notasi yang tidak berbeda nyata antara kontrol (0 ppm) sampai dengan konsentrasi 2000 ppm pada parameter pengamatan luas daun yakni 336.04 pada 0 ppm dan 341.96 pada 2000 ppm. Kemudian pada parameter berat basah yakni 29.74 gr tan -1 pada 0 ppm dan 28.52 gr tan -1 pada 2000 ppm. Dan parameter berat kering yakni 1.88 gr tan -1 pada 0 ppm dan 1.76 gr tan -1 pada 2000 ppm. Dengan kata lain tanaman Pakcoy toleran terhadap salinitas sampai pada konsentrasi 2000 ppm pada parameter pengamatan luas daun, berat basah, dan berat kering. Pada parameter lingkungan didapat hasil yang meningkat seiring bertambahnya konsentrasi NaCl pada pengamatan nilai EC (Electric Conductivity) dan pH. Pada konsentrasi NaCl tertinggi yakni 10.000 ppm, nilai EC yang didapat mencapai 3.2 mS/cm dan nilai pH mencapai 6.3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap perlakuan varietas memberikan hasil yang tidak berbeda nyata pada semua parameter pengamatan serta tanaman Pakcoy peka terhadap salinitas pada parameter pengamatan luas daun, berat basah, dan berat kering tanman pada konsentrasi NaCl sampai 2000 ppm. Pemberian konsentrasi melebihi 2000 ppm sudah memberikan hasil yang berbeda nyata atau dengan kata lain tanaman tidak lagi toleran terhadap pemberian konsentrasi NaCl