Pengaruh Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan Kompos Sampah Kota pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata)
Main Author: | Narendra, Nizar Anugrahadi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/162000/1/Nizar%20Anugrahadi%20Narendra..pdf http://repository.ub.ac.id/162000/ |
Daftar Isi:
- Tanaman Jagung termasuk dalam golongan tanaman pangan meskipun sebagian besar jagung digunakan untuk bahan baku industri. Rata-rata pertumbuhan produktivitas jagung selama kurun waktu 1969 - 2015 adalah sebesar 3,81% per tahun, Selama kurun waktu sepuluh tahun terakhir atau tahun 2005 - 2015, pertumbuhan produktivitas jagung lebih tinggi yaitu sebesar 4,09%. Sedangkan konsumsi jagung rumah tangga dalam kurun waktu 2005 – 2014 adalah 4,18% per tahun. Kurangya produksi jagung nasional untuk memenuhi permintaan baik kebutuhan rumah tangga maupun industri dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu luas lahan pertanian yang semakin menyempit dari tahun ke tahun, serangan hama dan penyakit serta penggunaan pestisida dan pupuk anorganik secara berlebihan. Penggunaan pestisida dan pupuk anorganik saat ini hanya menimbulkan masalah yang besar terutama bagi kesehatan tanah. Rendahnya kesuburan tanah diasumsikan dapat menjadikan bahan organik tidak tersedia dalam tanah dan mengakibatkan menurunnya keanekaragaman mikroorganisme tanah yang berdampak pada menurunnya produktivitas tanaman. Salah satu upaya dalam menangani masalah tersebut yaitu dengan penggunaan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dan penambahan bahan organik berupa kompos. Menurut McMillan (2007), PGPR aktif mengkoloni akar tanaman dengan memiliki tiga peran utama bagi tanaman yaitu sebagai biofertilizer, biostimulan dan bioprotektan. Sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman dan lingkungan yang seimbang bagi bakteri diperlukan penambahan bahan organik. Salah satu bahan organik yang dapat digunakan sebagai penyedia unsur hara dan nutrisi bagi PGPR adalah pemberian bahan organik berupa kompos. Pemberian kompos diasumsikan dapat menyediakan nutrisi bagi PGPR, sehingga mikroorganisme dalam PGPR mampu bertahan pada lingkungan rizosfer dan menjalankan fungsinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kombinasi yang tepat pemberian kompos UB dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Hipotesis dari penelitian ini yaitu, pemberian kompos UB dengan dosis tertentu membutuhkan pemberian PGPR dengan dosis tertentu yang dapat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman jagung dan hasil produksi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November 2017, di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Desa Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor yaitu pemberian PGPR (P) dan Kompos UB (K). Faktor pertama yaitu pemberian PGPR dengan 3 taraf : P1 : 10 ml PGPR; P2 : 20 ml PGPR; P3 : 30 ml PGPR. Faktor kedua yaitu pemberian pupuk Kompos UB dengan 2 taraf : K1 : 10 ton/ha; K2 : 20 ton/ha. Sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan dan masingmasing kombinasi diulang sebanyak 5 kali ulangan. Pengamatan dilakukan pada tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), indeks luas daun (cm2), vibobot kering tanaman (g), bobot tongkol dengan kelobot (g), bobot tongkol tanpa kelobot (g), panjang tongkol tanpa kelobot (cm), diameter tongkol tanpa kelobot (cm), bobot tongkol per satuan hektar (ton ha-1). Jika perlakuan menunjukkan perbedaan nyata pada F-hitung, maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara Plant Growth Promoting Rizobacteria (PGPR) dan Kompos pada parameter pengamatan pertumbuhan dan hasil. Pemberian kompos 20 ton ha-1 dengan PGPR 30 ml menunjukkan nilai tertinggi dan pengaruh yang nyata pada parameter pertumbuhan yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan indeks luas daun (ILD). Penggunaan PGPR dan kompos menunjukkan hasil panen terbaik pada perlakuan 20 ton ha-1 kompos dengan 30 ml PGPR namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan 20 ton ha-1 kompos dengan 20 ml PGPR. Penambahan bahan organik seperti kompos diperlukan untuk membantu bakteri PGPR dalam melakukan aktivitas dan menjalankan fungsinya. Bakteri PGPR mampu melakukan proses dekomposisi yang menjadikan unsur tersedia bagi tanaman