Persepsi Dan Minat Pemuda Desa Menjadi Petani Di Desa Jatikerto Kecamatan Kromengan Kabupaten Malang
Main Author: | Hak, Bimo Muhammad Nasrul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161999/1/BIMO%20MUHAMMAD%20NASRUL%20HAK.pdf http://repository.ub.ac.id/161999/ |
Daftar Isi:
- Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi dan minat pemuda desa untuk tetap melanjutkan kegiatan pertanian sehingga tercipta regenerasi petani bagi keberlanjutan pembangunan pertanian di Desa Jatikerto, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi petani untuk tetap melanjutkan kegiatan pertanian sehingga tercipta regenerasi petani bagi keberlanjutan pembangunan pertanian di Desa Jatikerto, Mengetahui proses regenerasi petani dan regenerasi pertanian bagi keberlanjutan pembangunan pertanian di Desa Jatikerto. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive), yaitu di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penentuan lokasi ini didasarkan pada pengamatan di lapang (Observasi) secara langsung mengenai fenomena yang ada. Penentuan informan dilakukan secara purposive, dengan mencari narasumber kunci yang menguasai permasalahan yang diteliti (key informan). Informan yang diambil untuk memenuhi tujuan penelitian adalah 40 orang pemuda yang ada di Desa jatikerto. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan atas sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode Pengumpulan data yaitu dengan observasi, wawancara mendalam dan studi pustaka. Metode Analisi Data dengan Reduksi Data, Penyajian Data dan Menarik Kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah Persepsi pemuda desa menjadi petani bisa dibilang sangat kurang bahkan hampir sebagian besar pemuda Desa Jatikerto mempersepsikan pekerjaan sebagai petani adalah pekerjaan yang kurang bergengsi, sulit untuk dipahami, memiliki hasil yang tidak pasti, dan merupakan pekerjaan yang berat dan berkutat dengan hal yang kotor. Aspek yang berkaitan dengan persepsi yang paling banyak ditemui peneliti di Desa Jatikerto adalah aspek sosial, dari aspek sosial diketahui bahwa pemuda desa jatikerto lebih memilih untuk bekerja di kota atau masih ingin mencari pengalaman lain diluar dari sektor pertanian dikarenakan status sosial di lingkungan desa. Minat pemuda desa menjadi petani di Desa Jatikerto juga sangat kurang dikarenakan sebagian besar minat pemuda sudah terarah sejak ia duduk di bangku pendidikan. Pendidikan memberikan pengaruh penting terhadap minat, sebagai contoh anak yang bersekolah di SMK otomotif akan terbawa oleh jurusannya saat di SMK untuk melanjutkan pekerjaan sesuai jurusan. Hal ini juga didukung karena kurangnya pemahaman tentang pertanian yang diketahui pemuda hanya sebatas on farm. Dari penelitian yang dilakukan di Desa Jatikerto faktor – faktor yang Mempengaruhi dari luar dan dalam lingkungan pemuda desa adalah pendidikan yang berperan penting dalam mempengaruhi seorang pemuda untuk memilih pekerjaan di sektor pertanian atau nonpertanian. Luas lahan rata – rata luas lahan pemuda di Desa Jatikerto terbilang sempit kurang dari setengah hektar ketika pemuda memiliki luas lahan yang sempit akan cenderung untuk memilih pekerjaan di luar, karena hasil lahan sendiriii tentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan apa lagi dengan yang tidak memiliki lahan akan langsung berfikiran bahwa tempatnya bekerja bukanlah di sektor pertanian. Faktor sosialisasi keluarga berpengaruh dari orang tua yang mengharapkan anaknya jika tidak berminat paling tidak membantu proses bertani orang tuanya. Faktor informasi dari luar desa yang membuat anak muda Desa Jatikerto tidak tertarik menjadi petani adalah melalui pergaulan dengan teman sebayanya yang bekerja di luar desa terutama yang bekerja di kota malang, informasi yang di dapat dari teman sebaya berupa informasi tentang pergaulan dan upah bekerja yang lebih dari luar desa. Faktor Upah Diluar Sektor Pertanian membuat daya tarik pemuda desa jatikerto semakin menarik tenaga kerja dari desa sehingga membuat pemuda mengadu nasib di kota besar seperti Jakarta. Ada tiga faktor utama yang perlu dipertimbangkan untuk menarik generasi muda ke pertanian, yaitu produktivitas dan profitabilitas usaha pertanian. Beberapa kebijakan yang diperlukan untuk menarik generasi muda bekerja di sektor pertanian, antara lain mengubah persepsi generasi muda bahwa sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh, pengembangan agroindustri, inovasi teknologi, insentif, pengembangan pertanian modern, pelatihan dan pemberdayaan petani muda, dan memperkenalkan pertanian kepada generasi muda sejak dini.