Pengaruh Keragaman Jenis Tanaman Sela Pada Tumpangsari Tanaman Cabai (Capsicum Frutescens L.) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Dalam Sistem Roof Garden

Main Author: Rasyitagan, Tifana
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161988/
Daftar Isi:
  • Lahan yang tersedia semakin sempit untuk digunakan bercocok tanam, sehingga inovasi budidaya pada lahan yang terbatas sangat diperlukan. Pemanfaatan atap rumah menjadi taman akan membuat rumah menjadi produktif karena mampu menghasilkan berbagai macam sayur dan buah sehingga dapat memenuhi gizi keluarga. Selain itu, keuntungan dari rooftop gardening menurut Apsari (2007), yaitu dapat menurunkan suhu di dalam dan disekitar bangunan serta memberikan keindahan visual. Penanaman tanaman roof garden dengan sistem tumpangsari diharapkan mampu memberikan hasil yang optimal meskipun berada pada lahan yang relatif sempit. Salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia adalah cabai. Cabai (Capsicum frutescens L.) memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan karena memiliki peran penting sebagai makanan yang bergizi. Demikian juga dengan jagung manis, okra, kacang hijau, kangkung dan sawi yang banyak dikonsumsi masyarakat guna memenuhi gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pertumbuhan dan hasil tanaman cabai pada berbagai ragam tanaman sela dalam sistem roof garden. Hipotesis dari penelitian ini adalah keragaman tanaman sela dalam sistem roof garden akan meningkatkan bobot konsumsi per satuan luas. Penelitian dilaksanakan di rooftop Gedung Sentral lantai enam Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Kota Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Agustus 2018. Metode yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok dengan 6 perlakuan, yaitu K1:cabai rawit, K2:cabai rawit + jagung manis, K3:cabai rawit + jagung manis + okra, K4:cabai rawit + jagung manis + okra + kacang hijau, K5:cabai rawit + jagung manis + okra + kacang hijau + kangkung. K6:cabai rawit + jagung manis + okra + kacang hijau + kangkung + sawi. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Pengamatan meliputi 1) pengamatan non destruktif: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah cabang, waktu munculnya bunga dan jumlah buah 2) pengamatan panen: bobot basah dan bobot kering total tanaman serta bobot basah dan bobot kering buah dan 3) pengamatan pendukung: bobot konsumsi total tanaman, NKL dan EKE. Data yang diperoleh dianalisis dengan ANOVA dengan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan keragaman tanaman sela pada tumpangsari cabai berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter yang diamati meliputi pengamatan non destruktif, panen dan pengamatan pendukung. Dari hasil juga didapatkan bahwa penambahan jenis dan jumlah tanaman sela mampu menurunkan pertumbuhan dan hasil dari tanaman cabai, akan tetapi meningkatkan bobot konsumsi total tanaman per satuan luas. Bobot konsumsi paling tinggi didapatkan pada perlakuan tumpangsari cabai rawit + jagung manis + okra + kacang hijau + kangkung + sawi yaitu sebesar 1654,31 g 0,4m-2.