Keragaan Tiga Varietas Unggul Bawang Putih (Allium Sativum L.) Di Dua Lokasi

Main Author: Handiana, Desti Zulvi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161979/1/DESTI%20ZULVI%20HANDIANA.pdf
http://repository.ub.ac.id/161979/
Daftar Isi:
  • Bawang putih (Allium sativum L.) adalah salah satu tanaman hortikultura yang diperlukan setiap rumah tangga untuk pembuatan bumbu pada masakan. Di Indonesia kebutuhan konsumsi pada bawang putih tidak diimbangi dengan hasil produksinya. Tahun 2014 produksi bawang putih hanya sebesar 16.893 ton. Sehingga menyebabkan bawang putih belum bisa memberikan kontribusi produksi yang tinggi, hanya sebesar 0,14 %. Indonesia sendiri mempunyai sumber daya genetik yaitu berupa bawang putih varietas unggul yang mempunyai aroma lebih tajam daripada bawang putih dari luar negeri, namun kekurangannya masih rendahnya produktivitas bawang putih dikarenakan belum tersedianya benih yang berkualitas. Kegiatan dalam pemuliaan tanaman untuk memperoleh suatu varietas yang adaptif pada suatu tempat dilakukan dengan uji multilokasi pada beberapa tempat. Adaptasi secara spesifik terjadi dikarenakan terdapat interaksi genotip dan lingkungan. Dengan diketahuinya informasi mengenai interaksi genotip dan lingkungan, maka dapat dikembangkan suatu varietas dengan daya adaptasi yang sempit maupun yang beradaptasi luas. Sehingga pengembangan perbenihan pada bawang putih dapat ditingkatkan jika sudah diketahui varietas yang adaptif pada suatu tempat. Selain itu informasi mengenai besarnya pengaruh dari genotip atau lingkungan sangat penting untuk para pemulia. Suatu karakter yang lebih dipengaruhi genotip dapat digunakan untuk menduga pemilihan varietas pada seleksi selanjutnya, sehingga perlu dilakukan perhitungan nilai heritabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui varietas mana yang lebih unggul dari varietas yang diuji lainnya, untuk mengetahui pengaruh interaksi genotip x lingkungan terhadap karakter agronomi dan untuk mengetahui karakter-karakter yang mempunyai nilai heritabilitas tinggi. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari-Juni 2018 yang bertempat di lahan petani di Desa Pujon Lor, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dan Desa Podokoyo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan yang bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur. Alat-alat yang digunakan yaitu cangkul, traktor, meteran, kamera, timbangan analitik dan digital, tali, alfaboard dan alat tulis. Bahan-bahan yang digunakan yaitu umbi bawang putih Varietas Lumbu Hijau, Lumbu Kuning dan Tawangmangu Baru. Benih didapat dari BPTP Jawa Timur. Bahan lain yang digunakan antara lain pupuk kandang, kapur pertanian, Trichocompos, mulsa plastik hitam perak(MPHP), pupuk SP36, pupuk Urea, pupuk ZK, pupuk NPK, ZPT atonik, fungisida dan insektisida. Metode penelitian yang digunakan di setiap lokasi percobaan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Percobaan diulang sebanyak 9 kali. Sehingga ada 27 petak lahan percobaan di masing-masing lokasi penelitian. Pengamatan dilakukan melalui 2 tahap yaitu pengamatan pada fase vegetatif dan pengamatan pada fase generatif. Pengamatan fase vegetatif meliputi presentase tumbuh, tinggi tanaman, jumlah daun, intensitas penyakit. Pengamatan fase generatif meliputi jumlah siung, berat per siung, berat per umbi, diameter umbi dan produktivitas.ii Analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) gabungan percobaan di dua lokasi pada satu musim dan menghitung nilai heritabilitas arti luas. Apabila terdapat beda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT dengan taraf 5%. Bedasarkan penelitian yang telah dilaksanakan didapatkan hasil varietas Lumbu Kuning adalah varietas yang paling baik dibandingkan varietas Lumbu Hijau dan Tawangmangu Baru di dua lokasi pengujian jika dilihat dari karakter produktivitas. Pada beberapa karakter interaksi genotip x lingkungan berpengaruh nyata, artinya terjadi respon yang berbeda pada suatu varietas terhadap perbedaan lingkungan tumbuh. Dari perhitungan nilai heritabilitas arti luas didapatkan hasil karakter komponen hasil dan hasil dipengaruhi oleh faktor genotip.