Efektivitas Biostimulan Terhadap Perakaran Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Varietas Kidang Kencana Guna Meningkatkan Toleransi Cekaman Kekeringan

Main Author: Umahati, Binti Khurotul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161938/1/BINTI%20KHUROTUL%20UMAHATI.pdf
http://repository.ub.ac.id/161938/
Daftar Isi:
  • Beberapa tahun terakhir permintaan gula nasional mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Permintaan gula nasional mengalami fluktuasi yang signifikan terjadi pada 4 tahun terakhir yaitu dimulai tahun 2013 hingga 2016. Rendahnya produktivitas gula nasional disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah luasan lahan pertanaman tebu yang semakin sempit. Kemudian sistem tanam yang digunakan utamanya pada perkebunan rakyat masih menggunakan metode konvensional. Dalam beberapa penelitian terkait penggunaan biostimulan telah banyak dilakukan pada tanaman hortikultura sedangkan untuk tebu masih belum pernah dilakukan. Oleh sebab itu pada penelitian ini dilakukan aplikasi beberapa unit perlakuan yaitu biostimulan, asam humat dan mikoriza pada tanaman tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tanaman tebu kidang kencana yang umumnya memiliki produktivitas tinggi tetapi tidak tahan akan cekaman kering, ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan tanaman tebu hingga akar tanaman. Penelitian ini dilakukan di Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) Bogor pada Agustus 2016- Juli 2017. Parameter penelitian yang digunakan terdiri dari aspek agronomi tanaman (tinggi batang, jumlah anakan, jumlah daun, tinggi batang panen, diameter batang, ruas batang, bobot batang, %brix dan volume nira), sifat kimia tanah (uji N, P, dan K tanah), biologi tanah (uji total populasi jamur dan total populasi bakteri) dan akar tanaman tebu (berat akar dan penampang fisik akar). Data yang didapatkan diuji menggunakan Genstat untuk analisa ragam atau Analysis of Variance (ANOVA) kemudian dilakukan uji lanjut uji DMRT (Duncan’s Multiples Range Test) taraf 5%, sedangkan untuk korelasi dan regresi menggunakan Microsoft excel. Berdasarkan hasil uji ANOVA (P< 0,05) pengaruh aplikasi biostimulan memberikan pengaruh nyata pada tinggi batang tanaman dan jumlah daun 26 MST. Kemudian pada aspek kimia tanah hanya memberikan pengaruh yang nyata pada ketersediaan Kalium (residu Kalium). Pada aspek mikrobiologi tanah pengaruh aplikasi biostimulan hanya terjadi pada total populasi bakteri. Sedangkan pada parameter generatif tanaman 48 MST aplikasi biostimulan memberikan pengaruh yang nyata pada diameter batang, bobot batang, %brix, tinggi batang 48 MST dan volume nira. Kemudian pada berat akar tanaman pengaruh perlakuan terlihat pada perlakuan paling kompleks yaitu P6 dan P7 dimana pada perlakuan tersebut di aplikasikan biostimulan rendam, biostimulan semprot, asam humat dan mikoriza. Dari seluruh perlakuan, perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan P7 (biostimulan rendam, semprot 2 kali, asam humat, mikoriza) dimana pada perlakuan tersebut merupakan perlakuan dengan komposisi paling kompleks sehingga pertumbuhan tanaman lebih maksimal karena nutrisi tanaman terpenuhi dari daun hingga tanah.