Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kambing Dan Waktu Pemberian Pupuk Majemuk Npk Pada Pertumbuhan Dan Hasil Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.)

Main Author: Pratiwi, Wiwin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161937/1/WIWIN%20PRATIWI.pdf
http://repository.ub.ac.id/161937/
Daftar Isi:
  • Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi di Indonesia. Produksi cabai di Indonesia masih rendah dengan rata-rata produksi nasional hanya mencapai 5,5 ton/ha, sedangkan potensi produksinya dapat mencapai 20 ton/ha (Harpenas dan Darmawan, 2010). Produksi di lapangan menunjukkan masih dibawah potensi hasil. Faktor penting yang berpengaruh pada produksi cabai rawit adalah jenis tanah dan musim. Sehingga dalam hal ini pada jenis tanah Aluvial yang mengandung 63% pasir, 21% debu, dan 16% liat perlu ditambahkan bahan organik yang berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik tanah (struktur), sifat kimia (daya tukar kation dan serapan unsur hara), dan sifat biologi (meningkatkan jasa renik). Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan kualitas tanah (penurunan pH), pemadatan tanah, dan berkurangnya bahan organik tanah. Pupuk kandang kambing sebagai pupuk organik yang dapat menambah unsur hara juga dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk kandang kambing mengandung unsur hara N 0,7%, P 0,4%, dan K 0,25% yang dibutuhkan tanaman. Selain penggunaan pupuk kandang kambing, tanaman cabai membutuhkan pupuk untuk pertumbuhan dan produksinya, pupuk majemuk yang cukup mengandung unsur hara makro yaitu NPK. Karena tanaman cabai tipe tanaman indeterminate yang dipanen secara berkala. Dibandingkan pupuk Urea dan ZA atau pupuk tunggal pupuk NPK lebih efisien yang menyesuaikan tahapan pertumbuhan tanaman. Tujuan dari penelitian ini ialah mendapatkan interaksi antara dosis pupuk kandang kambing dan waktu pemberian pupuk majemuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai cawit (Capsicum frutescens L.). Dengan hipotesis yang diajukan 1) Pemberian dosis pupuk kandang kambing 20 ton/ha dan pemberian pupuk majemuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit (Capsicum frutescens L.). 2) Dosis pupuk kandang kambing 20 ton/ha dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). 3) Pemberian pupuk majemuk NPK pada 7, 28, 42, 56 dan 70 hst dapat meningkatkan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Kediri Jawa Timur dengan ketinggian lebih kurang 200 meter diatas permukaan laut. Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan Desember 2017 sampai dengan Maret 2018. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain tugal, spayer, traktor bajak, diesel, meteran roll, ember, cangkul, pisau, timbangan digital, penggaris, papan penanda, alat tulis, dan kamera digital. Sedangkan bahan yang digunakan untuk penelitian ini meliputi benih cabai rawit varietas Dewata, pupuk kandang kandang kambing, pupuk majemuk NPK (16:16:16). Penelitian ini faktorial yang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 12 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan, sehingga diperoleh 36 satuan percobaan. Faktor pertama adalah Pupuk Kandang Kambing, yang terdiri dari 3 taraf yaitu K1 = 10 ton/ha, K2 = 20 ton/ha, K3 = 30 ton/ha. Faktor kedua adalah waktu pemberian pupuk majemuk NPK yangii terdiri dari 4 taraf yaitu P1 = 7 hst, 28 hst; P2 = 7 hst, 28 hst, 42 hst ; P3 = 7 hst, 28 hst, 42 hst, 56 hst; P4 = 7 hst, 28 hst, 42 hst, 56 hst, 70 hst. Parameter pengamatan non destruktif meliputi rata-rata tinggi tanaman (cm), rata-rata jumlah daun (helai), rata-rata jumlah cabang jumlah produktif per tanaman, total jumlah bunga per tanaman, dan persentase fruit set. Variabel pengamatan hasil meliputi: total jumlah buah per tanaman (buah), total bobot buah per tanaman (g), bobot segar buah per petak (kg), dan bobot segar buah per hektar. Data yang didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Apabila terjadi pengaruh nyata pada perlakuan maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan BNJ pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara perlakuan dosis pupuk kandang kambing dan waktu aplikasi pupuk majemuk NPK pada parameter prosentase fruit set, total jumlah buah per tanaman, total bobot buah per tanaman, bobot segar buah per petak dan bobot segar buah per hektar (ton). Perlakuan dosis pupuk kandang kambing 20 ton/ha dengan waktu aplikasi pupuk majemuk NPK 7, 28, 42 dan 56 hst (P3) mampu mengahasilkan bobot segar buah per hektar yang lebih tinggi yaitu 5,6 ton dibandingkan perlakuan lainnya. Dosis pupuk kandang kambing berpengaruh nyata terhadap jumlah daun per tanaman, prosentase fruit set total, jumlah buah per tanaman, total bobot buah per tanaman, bobot segar buah per petak dan bobot segar buah per hektar (ton). Perlakuan dosis pupuk kandang kambing 10 ton/ha (K1) tidak menunjukkan perbedaan dengan perlakuan dosis pupuk kandang kambing 30 ton/ha (K3) pada jumlah daun per tanaman. Perlakuan dosis pupuk kandang kambing 20 ton/ha (K2) tidak menunjukkan perbedaan dengan perlakuan dosis pupuk kandang kambing 30 ton/ha (K3) pada prosentase fruit set. Perlakuan dosis pupuk kandang kambing 20 ton/ ha memiliki hasil yang lebih tinggi pada jumlah buah per tanaman, total bobot buah per tanaman, bobot segar buah per petak dan bobot segar buah per hektar (ton) dibandingkan perlakuan lainnya. Pemberian pupuk majemuk NPK berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif per tanaman, jumlah buah per tanaman, total bobot buah per tanaman, bobot segar buah per petak dan bobot segar buah per hektar (ton). Perlakuan pemberian pupuk majemuk NPK 7, 28 hst (P1) memiliki hasil tertinggi pada jumlah cabang produktif per tanaman. Namun pada perlakuan pemberian pupuk majemuk NPK 7, 28, 42, 56 hst (P3) memiliki hasil lebih lebih tinggi pada jumlah buah per tanaman, total bobot buah per tanaman, bobot segar buah per petak dan bobot segar buah per hektar (ton) dibandingkan perlakuan lainnya.