Pengaruh Pupuk Kotoran Kambing Dan Waktu Aplikasi Pgpr (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L.)
Main Author: | Tarihoran, Masnidar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161935/1/MASNIDAR%20TARIHORAN.pdf http://repository.ub.ac.id/161935/ |
Daftar Isi:
- Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) adalah salah satu tanaman hortikultura dari famili Solanaceae yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Menurut Direktorat Jenderal Hortikultura (2011), potensi cabai rawit dapat mencapai 9 ton ha-1 sedangkan produktivitas cabai rawit tersebut baik pada skala Nasional maupun Regional Jawa Timur masih berada dibawah potensi hasil untuk cabai rawit yang berkisar 12-20 ton ha-1 (Sujitno dan Dianawati, 2015). Produksi di lapangan menunjukkan masih dibawah potensi hasil. Salah satu faktor yang sering dihadapi dalam budidaya cabai rawit adalah jenis tanah dan musim. Sehingga dalam hal ini pada jenis tanah Aluvial yang mengandung 63% pasir, 21% debu dan 16% liat perlu ditambahkan bahan organik yang berfungsi untuk memperbaiki sifat fisik tanah (struktur tanah), sifat kimia tanah (daya tukar kation dan serapan unsur hara) dan sifat biologi tanah (menambah jasad renik). Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan kualitas tanah (pH), pemadatan tanah dan berkurangnya bahan organik. Berdasarkan kondisi tersebut upaya untuk meningkatkan bahan organik tanah, salah satunya dengan penambahan pupuk kotoran kambing. Pupuk kotoran kambing sebagai pupuk organik yang dapat menambah unsur hara juga dapat memperbaiki sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Selain itu, pemberian bahan organik juga dapat menjadi sumber makanan bagi bakteri, semakin tersedianya nutrisi bagi bakteri dalam PGPR maka bakteri tersebut akan sukses mengkloni bagian akar tanaman sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman (Widyati, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kotoran kambing dan waktu aplikasi PGPR yang tepat untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Hipotesis pada penelitian ini adalah mempelajari interaksi dosis pupuk 20 ton ha-1 kotoran kambing dan waktu aplikasi PGPR 3 kali terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.), waktu aplikasi PGPR 3 kali mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.), Pemberian pupuk 20 ton ha-1 mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Sawahan, Desa Payaman, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri Jawa Timur dengan ketinggian lebih kurang 200 meter diatas permukaan laut pada bulan Desember 2017 sampai dengan Maret 2018. Penelitian ini bersifat faktorial yang menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor, yaitu dosis pupuk kotoran kambing dan waktu aplikasi PGPR. Dosis pupuk kotoran kambing terdiri atas 3 taraf, yaitu K0 = 0 ton ha -1, K1 = 10 ton ha -1 dan K2 = 20 ton ha-1. Waktu aplikasi PGPR terdiri atas 4 taraf, yaitu P0 = Tanpa PGPR, P1 = Saat tanam, P2 = Saat tanam dan 7 hari setelah tanam dan P3 = Saat tanam, 7 dan 14 hari setelah tanam. Pada rancangan tersebut didapat 12 perlakuan kombinasi. Perlakuan kombinasi dari kedua faktorii tersebut diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 36 petak percobaan dari 3 petak perlakuan kontrol. Parameter pengamatan non destruktif meliputi rata-rata tinggi tanaman, rata-rata jumlah daun, rata-rata jumlah cabang produktif per tanaman dan jumlah bunga total per tanaman, dan persentase fruit set. Variabel pengamatan hasil meliputi : total jumlah buah per tanaman (buah), total bobot segar buah per tanaman, berat segar buah cabai rawit (g/1,76 m2) dan hasil per hektar. Data yang didapatkan selanjutnya dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Apabila terjadi pengaruh nyata pada perlakuan maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara perlakuan dosis pupuk kotoran kambing dan waktu aplikasi PGPR pada parameter jumlah bunga total per tanaman, persentase fruit set, total bobot buah per tanaman, berat segar buah cabai rawit (g/1,76 m2) dan hasil per hektar (ton ha-1). Total bobot buah per tanaman, berat segar buah cabai rawit (g/1,76 m2) dan hasil per hektar (ton ha-1) yang lebih tinggi didapatkan pada perlakuan kombinasi dosis pupup kotoran kambing K2 (20 ton ha-1) pada waktu aplikasi PGPR P3 (saat tanam, 7, 14 hst). Kombinasi perlakuan pupuk kotoran kambing K2 (20 ton ha-1) menghasilkan rerata yang baik dengan waktu aplikasi PGPR P3 (saat tanam, 7, 14 hst). Dosis pupuk kotoran kambing berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang produktif per tanaman. Perlakuan dosis pupuk kotoran kambing 20 ton ha-1 memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Waktu aplikasi PGPR berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif. Perlakuan waktu aplikasi PGPR P3 (saat tanam, 7, 14 hst) memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya