Pengaruh Pemberian Pyraclostrobin Dan Azoxystrobin Terhadap Pertumbuhan Dan Kesehatan Bibit Tanaman Jeruk Keprok (Citrus Reticulata L.) Dengan Teknik Okulasi Dan Inokulasi Phytophthora Sp

Main Author: Adiputra, Prasetya Dwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161932/1/PRASETYA%20DWI%20ADIPUTRA.pdf
http://repository.ub.ac.id/161932/
Daftar Isi:
  • Jeruk adalah komoditas buah-buahan yang menjanjikan bagi bidang pertanian di Indonesia. Konsumsi jeruk di Indonseia memiliki rata-rata pertumbuhan 12,15% per tahun. Konsumsi jeruk tertinggi dicapai pada tahun 2009 yaitu sebesar 4,64 kg/kapita/tahun. Peningkatan konsumsi jeruk yang ada di Indonesia diikuti oleh meningkatnya produksi jeruk itu sendiri. Seiring dengan perkembangan luas panennya, perkembangan produksi jeruk di Indonesia juga cenderung meningkat. Namun dalam kurun waktu 2011 - 2015 rata-rata produksi jeruk menurun sebesar 1,01% per tahun. Permasalahan yang sering muncul dalam budidaya jeruk salah satunya adalah serangan penyakit. Tanaman yang terserang oleh penyakit tentu dapat menurunkan mutu buah jeruk sehingga harga jual jeruk di Indonesia kalah bersaing di pasar dunia. Untuk mengatasi permasalahan ini dapat dilakukan dengan cara mengaplikasikan fungisida. Fungisida berperan dalam mengendalikan penyakit sehingga mampu mernjaga kualitas tanaman jeruk tetap baik. Selain itu, upaya untuk meningkatkan kualitas tanaman jeruk dapat dilakukan juga dengan melakukan perbanyakan vegetatif tanaman. Salah satu cara perbanyakan tanaman jeruk secara vegetatif adalah dengan menggunakan teknik okulasi. Masalah yang muncul dalam perbanyakan tanaman jeruk hasil okulasi adalah terjadinya dormansi atau tidak tumbuhnya hasil okulasi tanaman. Salah satu cara mengatasi permasalahan dormansi adalah dengan cara memberikan bahan perangsang pertumbuhan yaitu zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh yang digunakan ialah pyraclostrobin dan azoxystrobin yang juga memiliki peran dalam pengendalian penyakit khususnya penyakit jamur pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pemberian pyraclostrobin dan azoxystrobin terhadap pertumbuhan dan kesehatan bibit tanaman jeruk dengan menggunakan teknik okulasi. Penelitian ini telah dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Suptropika. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAK dengan enam perlakuan dan empat ulangan, dimana P0 = kontrol + inokulasi penyakit, P1 = Pyraclostrobin dengan konsentrasi 2 g l-1, P2 = Pyraclostrobin dengan konsentrasi 3 g l-1, P3 = Pyraclostrobin dengan konsentrasi 0.4 ml l-1, P4 = Pyraclostrobin dengan konsentrasi 0.5 ml l-1, P5 = Azoxytrobin dengan konsentrasi 0.5 ml l-1 dan terakhir P6 = Azoxytrobin dengan konsentrasi 0.6 ml l-1. Komoditas yang digunakan adalah bibit tanaman jeruk Keprok Batu 55 hasil okulasi. Tanaman jeruk ditanam pada polybag dengan setiap perlakuan teradapat 10 bibit tanaman. Ada tujuh parameter yang diamati, yaitu tinggi tunas, panjang dan lebar daun, warna daun, jumlah daun, luas daun, panjang akar, intensitas serangan penyakit dan tingkat keberhasilan bibit tanaman okulasi tumbuh.viii Pyraclostrobin dengan konsentrasi 3 g l-1 memberikan hasil tertinggi terhadap pertumbuhan tinggi tunas tanaman jeruk pada saat 2 minggu setelah aplikasi, diikuti oleh azoxystrobin dengan konsentrasi 0,6 ml l-1. Untuk panjang daun, lebar daun, jumlah daun dan panjang akar, pemberian pyraclostrobin dan azoxystrobin belum mampu memberikan hasil yang berbeda nyata pada tingkat konsentrasi yang digunakan. Pemberian pyraclostrobin dan azoxystrobin dengan konsentrasi yang berbeda dapat mempengaruhi kandungan klorofil pada daun dan menghasilkan warna daun yang berbeda. Tanaman yang diberikan perlakuan pyraclostrobin dan azoxystrobin tidak terserang penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur Phytophthora sp. selama 4 minggu setelah tanaman diinokulasi.