Toleransi Beberapa Varietas Anggur (Vitis Spp.) Terhadap Cekaman Keke

Main Author: Amalia, Diana Rizky
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161900/1/DIANA%20RIZKY%20AMALIA.pdf
http://repository.ub.ac.id/161900/
Daftar Isi:
  • Anggur merupakan tanaman buah tahunan yang memiliki ciri merambat. Anggur membutuhkan ketersediaan air yang cukup. Jika ketersediaan air tidak mencukupi maka akan menyebabkan kekeringan. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menanam tanaman yang toleran dengan kondisi kekeringan dengan cara menguji beberapa varietas. Dalam pengujian tersebut, perlu dilakukan penanaman tanaman anggur dengan kondisi tercekam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toleransi beberapa varietas anggur terhadap cekaman kekeringan. Penelitian dilaksanakan di screen house kebun percobaan Banjarsari, Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (BALITJESTRO), Probolinggo. pada bulan Februari sampai Juni 2018. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian antara lain adalah polibag, plastik, gunting, klorofil meter (SPAD), leaf area meter (LAM), termometer, RH meter, gelas ukur, jangka sorong, timbangan, mikroskop, optilab, kaca preparat, selotip bening, cutex bening, cutter, plastik uv, kertas label, spidol, amplop coklat, penggaris, alat tulis, dan kamera digital. Bahan - bahan yang digunakan adalah 5 varietas stek anggur varietas anggur Jestro Ag5, Bali, Black Zhiraz, Tegal Hijau, dan Jestro Ag45, air, media tanam (tanah, pasir dan pupuk kandang sapi), hormon perangsang perakaran (rootone), fungisida Propinep, dan insektisida permetrin. Penelitian ini menggunakan rancangan petak tersarang atau nested design dengan taraf 5% yang terdiri dari 2 taraf petak utama yaitu interval penyiraman (P) 4 hari sekali sebagai kontrol dan penyiraman 12 hari sekali (cekaman kekeringan). Dalam P terdapat V (varietas) yang terdiri dari 5 taraf dengan 3 ulangan. Faktor V masing-masing terdiri dari 4 tanaman pada setiap varietas. Sehingga faktor V didapatkan 20 tanaman pada tiap ulangan. Total tanaman pada setiap taraf terdapat 60 tanaman. Sehingga total keseluruhan tanaman 120 tanaman sebagai sampel. Apabila terdapat perbedaan nyata kemudian dilakukan uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ). Variabel yang diamati adalah panjang tunas, jumlah daun, diameter tunas, panjang akar, berat kering akar, luas per daun, berat kering tanaman, kadar klorofil, kerapatan stomata, pembukaan stomata, ukuran panjang stomata, ukuran lebar stomata, panjang pori stomata, lebar pori stomata, suhu, kelembaban, persentase kematian tanaman dan intensitas cekaman (IC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel pengamatan kecuali pada kerapatan dan pembukaan stomata memiliki nilai koefisien keragaman yang tinggi sehingga tidak dapat mengasumsi untuk dilakukan analisis ragam (ANOVA), sehingga penelitian ini mengacu pada IC setiap variabel untuk memperoleh tanaman toleran. Berdasarkan IC, Varietas Jestro Ag45 memiliki nilai intensitas cekaman yang paling tinggi berdasarkan variabel panjang tunas, berat kering akar dan panjang akar sehingga dapat diketahui bahwa Varietas Jestro Ag45 toleran terhadap cekaman kekeringan, sedangkan Jestro Ag5 yang menunjukkan bahwa varietas tersebut rentan terhadap cekaman kekeringan yang diberikan.