Pengembangan Sistem Simulasi Perkiraan Penyebaran Api Pada Gunung Arjuno Kawasan Tahura R. Soerjo Menggunakan Tangible Landscape
Main Author: | Febriandhika, Adhi Isti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161895/1/Adhi%20Isti%20Febriandhika.pdf http://repository.ub.ac.id/161895/ |
Daftar Isi:
- Kebakaran hutan merupakan suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan atau hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai lingkungan. Dapat terjadi secara alami ataupun di sengaja dan sampai sekarang penyebaran api saat kebakaran hutan belum bisa diprediksi secara pasti, karena banyaknya variabilitas didalam faktor-faktor pemicu kebakaran. Jawa timur merupakan daerah yang sering terjadi kebakaran hutan, salah satu kawasan hutan yang sering terjadi kebakaran di Provinsi Jawa Timur adalah kawasan hutan Tahura R. Soerjo. Kebakaran hutan merupakan salah satu kendala yang sulit ditangani oleh Tahura R. Soerjo dalam mengelola kawasan hutan. Sampai saat ini teknologi untuk mengatasi masalah kebakaran hutan masih sangat minimal. Metode tangible landscape dapat memberikan solusi dengan cara mensimulasikan kemungkinan pola penyebaran api yang terjadi pada suatu area secara real-time. Dengan menggunakan tangible landscape dan GRASS GIS, dapat dilakukan beberapa simulasi skenario kebakaran, dan percobaan penentuan pembuatan sabuk api yang berbeda pada model fisik untuk mengevaluasi keefektifannya dalam mengatasi penyebaran api yang terjadi. Pada penelitian ini tingkat kesesuaian model fisik yang dibuat dengan data elevasi sebenarnya pada daerah penelitian sebesar 30% pada nilai maksimal dan -28% pada nilai minimal. Proses simulasi perkiraan penyebaran api pada penelitian ini menghasilkan data pola penyebaran pada waktu tertentu sesuai waktu yang ditentukan dan menghasilkan data base rate of spread sebesar 1,18 meter/menit, maximal rate of spread paling tinggi sebesar 403,99 meter/menit dan paling rendah sebesar 5,57 meter/menit, direction of maximal rate of spread yang menyebar ke arah 19 sampai 316 derajat dalam satuan derajat arah mata angin, dan maximal spotting distance sebesar 0 sampai 303 meter.