Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Selada (Lactuca Sativa) Dalam Budidaya Hidroponik Sistem Wick
Main Author: | Haryoyudanto, Bingah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161882/1/BINGAH%20HARYOYUDANTO.pdf http://repository.ub.ac.id/161882/ |
Daftar Isi:
- Budidaya hidroponik menjadi alternatif untuk memproduksi pangan khususnya sayuran. Beberapa jenis sistem hidroponik diantaranya Ebb and Flow / Flood and Drain System, Nutrient Film Technique (NFT), Water Culture, Drip System, Aeroponics, dan Wick System. Ebb and Flow / Flood and Drain System ialah teknik pemberian nutrisi tanaman dengan membanjiri atau memenuhi hingga media tanam jenuh, lalu nutrisi dibiarkan mengalir keluar dari media tanam hingga kering selama waktu tertentu. Sedangkan Nutrient Film Technique (NFT) menerapkan teknik nutrisi yang mengalir menggunakan pompa air. Hampir mirip dengan NFT, Water Culture menerapkan teknik tanaman mengapung diatas nutrisi yang menggenang seperti tanaman air. Drip System atau tetes menerapkan teknik pemberian nutrisi dengan tetesan di dekat pokok tanaman secara berkala. Aeroponics memberikan nutrisi melalui spray atau pengkabutan secara berkala pada perakaran tanaman yang menggantung. Sistem yang terakhir adalah Wick System dimana nutrisi diberikan melalui peresapan sumbu dari reservoir ke media tanam dan perakaran. Ditinjau dari kapasistas menyimpan air beberapa sistem memiliki ciri masing-masing. Ebb and Flow, NFT, Water Culture memiliki kapasitas air yang tinggi. Sedangkan Drip System memiliki kapasitas menyimpan air yang sedang dan Aeroponics dan Wick memiliki kapasitas menyimpan air yang rendah. Di lain sisi, budidaya hidroponik berarti menanam tanaman pada media tanam selain tanah. Kelebihan hidroponik dibandingkan dengan penanaman di media tanah antara lain adalah kebersihan yang lebih mudah terjaga, tidak ada masalah berat seperti pengolahan tanah dan gulma, penggunaan pupuk dan air sangat efisien, tanaman dapat diusahakan terus tanpa tergantung musim, tanaman berproduksi dengan kualitas yang tinggi, produktivitas tanaman lebih tinggi, tanaman lebih mudah diseleksi dan dikontrol dengan baik dan dapat diusahakan di lahan yang sempit. Media tanam dapat berupa organik maupun anorganik yang tentunya memberikan respon yang berbeda pada teknik dan tanaman tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan menentukan media tanam yang sesuai untuk tanaman selada yang dibudidayakan secara hidroponik dengan sistem wick. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Oktober 2016 bertempat di green house daerah Sidomulyo, Kota Batu. Rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan media tanam digunakan dalam penelitian ini. Media tanam yang digunakan sebagai perlakuan yaitu arang sekam (M1), Kompos (M2), Rockwool (M3), Cocopeat (M4), Spon (M5), Baglog jamur (M6), Serbuk gergaji (M7), Pakis (M8) dan Pasir (M9). Perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 27 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan secara non destruktif pada fase vegetatif dan pengamatan panen. Peubah yang diamati meliputi jumlah daun, tinggi tanaman, bobot total tanaman, bobot panen ekonomis dan umur panen. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis ekonomi untuk membandingkan efisiensi media tanam yang digunakan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji analisis ragam(uji F) dengan taraf 5%, dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5% bila terdapat perbedaan antar perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada dengan sistem wick. Pada perlakuan media tanam Cocopeat (M4) memiliki jumlah daun dan tinggi tanaman serta bobot panen ekonomis lebih tinggi dibandingkan pelakuan media tanam lainnya.