Pengaruh Plant Growth Promotor Rhizobacteria (Pgpr) Dan Pupuk Anorganik Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea Mays Saccharata Sturt.)
Main Author: | Fanani, Chmad Ludfi Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161880/ |
Daftar Isi:
- Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan tanaman pangan yang termasuk salah satu komoditas yang bernilai ekonomis tinggi. Tanaman jagung manis banyak diminati konsumen karena selain rasanya manis juga mengandung kadar gula lebih tinggi, kadar lemak lebih rendah, vitamin A dan C yang lebih tinggi dibanding jagung biasa. Tahun 2013 produktifitas jagung manis menurun menjadi 4,84 t ha-1 setara dengan 18.511.853 t ha-1 dari tahun 2012. Tahun 2014 produksi jagung manis diproyeksikan menjadi 19.207.409 t ha- 1 (Badan Pusat Statistik, 2014). Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktifitas tanaman jagung manis, diantaranya dengan meningkatkan kesuburan tanah mulai dari pemberian pupuk organik maupun anorganik, pengolahan tanah, mengatur sistem pola tanam, sampai menggunakan bibit unggul. Pemakaian pupuk anorganik sebenarnya mampu memperbaiki tingkat kesuburan dan produktifitas tanah, namun hal tersebut dapat merugikan karena kondisi tanah yang semakin memburuk, sehingga tidak optimal lagi untuk kehidupan tanaman akibat dari residu kimia yang menumpuk di dalam tanah (Sugito et al., 1995). Salah satu cara untuk meningkatkan produktifitas tanaman jagung manis yaitu dengan penambahan biostimulan seperti Plant Growth Promotor Rhizobacteria (PGPR) yang mampu mengoptimalkan kinerja tanaman dalam menyerap unsur hara di dalam tanah. Aplikasi PGPR dapat dilakukan sebagai perlakuan benih (seed treatment) sesaat sebelum dilakukan penanaman atau digunakan sebagai pupuk dan disiramkan pada tanaman (Nelson, 2004). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan PGPR yang dikombinasikan dengan perlakuan petani dengan menggunakan pupuk anorganik (NPK) dalam meningkatkan pertumbuhan jagung manis sehingga hasil produktifitas tanaman jagung manis dapat meningkat. Hipotesis dari penelitian ini ialah kombinasi antara pupuk anorganik NPK 200 kg ha-1 dengan PGPR dengan konsentrasi 20 ml/liter air dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juli 2018 di Dusun Mojorejo Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu yang mempunyai ketinggian 505 mdpl dengan jenis tanah Inceptisol. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan sembilan jenis perlakuan, yaitu PU0 : Kontrol ( NPK 300 kg ha-1 tanpa PGPR), PU1 : NPK 200 kg ha-1 + PGPR dengan konsentrasi 5 ml/liter air, PU2 : NPK 100 kg ha-1 + PGPR dengan konsentrasi 5 ml/liter air, PU3 : NPK 200 kg ha-1 + PGPR dengan konsentrasi 10 ml/liter air, PU4 : NPK 100 kg ha-1 + PGPR dengan konsentrasi 10 ml/liter air, PU5 : NPK 200 kg ha-1 + PGPR dengan konsentrasi 15 ml/liter air, PU6 : NPK 100 kg ha-1 + PGPR dengan konsentrasi 15 ml/liter air, PU7 : NPK 200 kg ha-1 + PGPR denganii konsentrasi 20 ml/liter air, PU8 : NPK 100 kg ha-1 + PGPR dengan konsentrasi 20 ml/liter air yang masing-masing diulang tiga kali. Pengamatan terdiri dari parameter pertumbuhan dan parameter hasil panen pada tanaman jagung manis. Pengamatan dilakukan ketika tanaman berumur 15, 25, 35 dan 45 HST. Pada parameter pertumbuhan yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm2), dan bobot kering total tanaman (g). Sedangkan pada parameter hasil panen yang diamati meliputi diameter tongkol (cm), panjang tongkol (cm), bobot segar tongkol berkelobot (g), bobot segar tongkol tanpa kelobot (g), hasil panen jagung manis (t ha-1), dan kadar gula jagung manis (brix). Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasilnya nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk NPK dan PGPR berbeda nyata pada seluruh parameter pertumbuhan dan hasil kecuali pada laju pertumbuhan relatif. Perlakuan NPK dan PGPR dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis jika dibandingkan dengan kontrol. Perlakuan NPK 200 kg ha-1 + PGPR dengan konsentrasi 20 ml/liter air dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun dan berat kering total berturut-turut sebesar 15.06%, 4.76%, 83.14% dan 75.64%. Selanjutnya, perlakuan NPK 200 kg ha-1 + PGPR dengan konsentrasi 20 ml/liter air juga dapat meningkatkan diameter tongkol, panjang tongkol, bobot segar tongkol berkelobot dan bobot segar tongkol tanpa kelobot berturut-turut sebesar 0.21%, 3.58%, 13.90% dan 11.08%.