Observasi Keberadaan Dan Keragaman Tanaman Kelor (Moringa Oleifera L.) Di Kabupaten Malang

Main Author: Adli, Magnus
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161855/1/MAGNUS%20ADLI.pdf
http://repository.ub.ac.id/161855/
Daftar Isi:
  • Kelor atau Moringa oleifera L. adalah anggota dari suku Moringaceae yang tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Kelor merupakan tumbuhan yang berasal dari wilayah sepanjang sub-Himalaya yaitu barat laut India, Pakistan, Bangladesh dan Afganistan. Kelor dikenal di seluruh dunia sebagai tanaman bergizi dan sebagai salah satu pangan alternatif untuk mengatasi masalah gizi atau malnutrisi. Kandungan nilai gizi yang tinggi pada tanaman kelor menyebabkan tanaman ini dijuluki sebagai miracle tree. Di Indonesia, tanaman kelor masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Tanaman kelor hanya dimanfaatkan sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang dan sebagai tanaman penghijau. Tanaman kelor tumbuh hampir di seluruh daerah di Indonesia termasuk Kabupaten Malang, Jawa Timur. Informasi tentang keberadaan tanaman kelor berdasarkan ketinggian, suhu, kelembaban dan curah hujan serta keragaman tanaman kelor di Kabupaten Malang masih terbatas sehingga diperlukan observasi keberadaan tanaman kelor di Kabupaten Malang untuk mengetahui sebaran dan keragaman tanaman kelor berdasarkan karakter morfologi di Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan April – Juni 2018. Penelitian dilaksanakan di 9 Kecamatan di Kabupaten Malang yaitu Kecamatan Karangploso, Singosari, Pakis, Tumpang, Pakisaji, Bululawang, Kepanjen, Wagir dan Ngantang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, penggaris, meteran, kamera, panduan deskriptor tanaman kelor, GPS (Global Positioning System), Panthon Colour Chart, jangka sorong, kertas karton dan timbangan. Bahan yang digunakan adalah tanaman kelor yang berada di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi lapang tanaman kelor yang berada di Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah probability sampling dengan metode sampling random sederhana. Tahapantahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Karakter tanaman kelor yang diamati adalah karakter kualitatif dan kuantitatif berdasarkan minimal deskriptor kelor. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan membuat pemetaan menggunakan software Google Earth dengan melakukan pengamatan ketinggian tempat, suhu udara, kelembaban dan curah hujan. Pengelompokkan aksesi tanaman kelor di Kabupaten Malang dilakukan dengan analisis kluster berdasarkan agglomerative hierarchical clustering (AHC) berdasarkan dissimilarity menggunakan ukuran koefisien korelasi Pearson dan metode aglomerasi unweighted pair-group method average (UPGMA) dengan menggunakan aplikasi XLSTAT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan 66 tanaman kelor yang tersebar di 9 Kecamatan di Kabupaten Malang. Tanaman kelor tersebar denganii ketinggian 323 - 720 m diatas permukaan laut, tersebar di lokasi dengan kisaran suhu udara 24 - 280C dengan kisaran kelembaban 62 – 72 % dan kisaran curah hujan 200 – 233 mm. Berdasarkan hasil analisis kluster, hasil skoring terhadap 20 karakter kualitatif pada 66 tanaman kelor didapatkan koefisien perbedaan dengan rentang 0 – 22,5%. Pada tingkat perbedaan 9,8% didapatkan 6 kluster tanaman kelor yang memiliki perbedaan karakter kualitatif. Potensi daerah yang dapat dijadikan sebagai budidaya tanaman kelor adalah Kecamatan Kepanjen dan Singosari. Kluster 4 dengan anggota NK2 dan SP1 berpotensi tinggi untuk menghasilkan keragaman genetik baru yang lebih luas.