Pengaruh Konsentrasi Nutrisi Dan Inokulasi Agen Hayati Pada Pertumbuhan Dan Hasil Selada Romaine (Lactuca Sativa L. Var. Longifolia) Melalui Sistem Hidroponik Irigasi Tetes
Main Author: | Ulum, Bachrul |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161810/1/BACHRUL%20ULUM.pdf http://repository.ub.ac.id/161810/ |
Daftar Isi:
- Peningkatan produksi tanaman dapat dilakukan dengan teknik budidaya yang memiliki efisiensi dan efektivitas yang tinggi, yakni melalui teknik budidaya secara hidroponik. Pengelolaan nutrisi tanaman menjadi faktor kunci dalam keberhasilan teknik budidaya secara hidroponik, Selain pengaturan konsentrasi nutrisi, inokulasi agen hayati seperti CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula) dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) menjadi alternatif solusi dalam efisiensi penggunaan nutrisi serta peningkatkan serapan unsur hara oleh tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi larutan nutrisi dan inokulasi agen hayati (CMA dan PGPR) pada sistem hidroponik irigasi tetes terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman, serta serapan unsur hara makro primer (N, P, dan K) tanaman selada romaine (Lactuca sativa L. var. longifolia). Penelitian dilaksanakan di Greenhouse Agrotechnopark Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang yang berlangsung pada bulan Mei sampai Juni 2017. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan Petak Tersarang (Nested Design) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama (petak utama) yakni konsentrasi larutan nutrisi, terdiri dari tiga taraf diantaranya: 100% ≈ 1,8 dS m-1, 75% ≈ 1,4 dS m-1, dan 50% ≈ 0,9 dS m-1. Faktor kedua (anak petak) yakni inokulasi agen hayati, terdiri dari empat taraf diantaranya: tanpa inokulasi, PGPR, CMA, dan PGPR+CMA. Parameter pengamatan yang diukur antara lain, pertumbuhan dan hasil (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, ketebalan daun, bobot segar total, bobot kering tanaman, dan rasio akar – tajuk), kualitas tanaman (kandungan klorofil a, klorofil b, dan total klorofil), dinamika inokulan agen hayati (infeksi akar oleh CMA, kerapatan populasi bakteri rhizosfer, kerapatan spora CMA), serta serapan unsur hara N, P, dan K. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi nutrisi dengan inokulasi agen hayati berpengaruh pada peningkatan serapan serapan unsur hara makro primer. Perlakuan konsentrasi nutrisi 75% dengan inokulasi tunggal CMA meningkatkan serapan nitrogen (N) dibandingkan dengan semua perlakuan. Penggunaan konsentrasi nutrisi 75% memberikan hasil yang sama dengan konsentrasi nutrisi 100%. Penggunaan konsentrasi nutrisi 100% dan 75% terbukti mempercepat waktu panen 14 hari lebih awal dibandingkan konsentrasi nutrisi 50%. Inokulasi tunggal maupun ganda dengan PGPR dan CMA secara signifikan meningkatkan pertumbuhan dan hasil selada romaine, serta serapan fosfat (P) dibandingkan tanpa inokulasi / kontrol, namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara inokulasi tunggal atau ganda dengan PGPR dan AMF. Inokulasi agen hayati memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil selada romaine melalui mekanisme langsung (direct mechanism) yakni melalui kolonisasi dalam jaringan akar dan rhizosfer, modifikasi struktur mikroorganisme dalam rhizosfer, serta peningkatan serapan unsur hara nitrogen (N) dan fosfat (P).