Kelayakan Finansial Pada Pengembangan Usaha Jamur Tiram Putih Di CV Damarayu, Kabupaten Malang
Main Author: | Hermawan, David |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161805/1/DAVID%20HERMAWAN.pdf http://repository.ub.ac.id/161805/ |
Daftar Isi:
- Hortikultura memiliki prospek yang besar untuk dikembangkan serta memiliki nilai ekonomis cukup tinggi seperti komoditas jamur (Mitha et al., 2015). Berdasarkan data statistik hortikultura, produktivitas komoditas jamur pada tahun 2015 yaitu 62,52 ton/hektar dan pada tahun 2016 meningkat sebesar 87,61 ton/hektar (BPS, 2017). Sedangkan di Jawa Timur kenaikan produksi lebih dari 10 persen pada tahun 2016 sebesar 37,48 persen (BPS Provinsi Jawa Timur, 2017). CV Damarayu merupakan salah satu usaha jamur tiram putih yang berada di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jawa Timur. CV Damarayu merupakan badan usaha yang berupaya dapat meningkatkan produksi melalui pengembangan usaha. Pengembangan usaha diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang diproyeksi semakin meningkat (Nurhayati et al., 2012). Pada sekitar awal tahun 2017, Universitas Brawijaya mengamanahkan CV Damarayu untuk melakukan pengelolaan lahan jamur tiram putih di Desa Pucangsongo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Pada bulan Mei 2017 telah dilakukan percobaan budidaya dengan 5.000 baglog. Pengembangan usaha tersebut terealiasi pada tahun 2018 dengan kapasitas produksi 80.000 baglog dan ritme produksi 20.000 baglog per bulan jika pembangunan kumbung (tempat budidaya) telah selesai dilakukan. Pengembangan usaha jamur tiram putih CV Damarayu dengan Universitas Brawijaya dilakukan studi kelayakan usaha terlebih dahulu untuk menghindari kerugian investasi. Secara teoritis, jika setiap investasi didahulukan kelayakan yang benar, risiko kegagalan dan kerugian dapat dikendalikan dan diminimalkan sekecil mungkin (Subagyo, 2007). Pada pengembangan usaha di tahun 2018, selain dari peningkatan kuantitas, juga terdapat peningkatan kualitas jamur tiram putih yaitu perubahan komposisi bahan baku baglog. Nutrisi media tanam pada sebelum pengembangan menggunakan bekatul dan tepung jagung, sedangkan di tahun 2018 menggunakan sorgum. Perubahan komposisi baglog tersebut akan mempengaruhi nilai beli bahan baku dan hasil panen untuk budidaya jamur tiram putih. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Menganalisis arus kas (cash flow) usaha jamur tiram putih CV Damarayu pada evaluasi usaha (sebelum pengembangan) dan proyeksi pengembangan. (2) Menganalisis kelayakan finansial usaha jamur tiram putih CV Damarayu pada evaluasi usaha (sebelum pengembangan) dan proyeksi pengembangan. (3) Menganalisis sensitivitas usaha jamur tiram putih CV Damarayu terhadap kenaikan biaya produksi dan penurunan produksi pada sebelum pengembangan dan proyeksi pengembangan. Penentuan lokasi penelitian secara sengaja di unit usaha jamur tiram putih CV Damarayu dengan pertimbangan usaha tersebut sedang melakukan pengembangan dengan Universitas Brawijaya. Penentuan responden pada penelitian ini dengan secara sengaja (purposive) melalui key informant CV Damarayu. Teknik analisis data menggunakan dua skenario kelayakan finansial. Analisis yang pertama (sebelum pengembangan) menggunakan data evaluasi usaha di tahun 2013-2017. Sedangkan dianalisis kedua (proyeksi pengembangan) menggunakan data proyeksi lima tahun tahun kedepan dari tahun 2018-2022.ii Adapun teknik analisis data kelayakan finansial CV Damarayu yaitu analisis arus kas (investasi, biaya produksi, penerimaan dan pendapatan), analisis kelayakan finansial dan sensitivitas. Analisis kelayakan finansial menggunakan kriteria investasi Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio), Payback Period. Sedangkan analisis sensitivitas menggunakan pengukuran peningkatan biaya produksi dan penurunan jumlah produksi. Pengolahan data untuk analisis kuantitatif dengan menggunakan software Microsoft Excel versi 2016. Hasil penelitian pada biaya investasi sebelum pengembangan sebesar Rp 682.310.000 dengan kapasitas 12.000 baglog per kumbung per bulan. Pada biaya investasi pengembangan sebesar Rp 1.921.670.000 dengan kapasitas 20.000 baglog per kumbung per bulan. Analisis biaya produksi sebelum pengembangan selama 5 tahun Rp 1.437.260.000. Sedangkan pada proyeksi pengembangan dengan biaya produksi Rp 2.724.980.000. Analisis pendapatan bersih sebelum pengembangan sebesar Rp 486.266.000. Sedangkan pada proyeksi pengembangan pendapatan bersih selama lima tahun kedepan yang diperoleh yaitu Rp 1.781.558.000. Hasil analisis kelayakan finansial pada hasil evaluasi usaha CV Damarayu tahun 2013- 2017 layak sesuai indikator penilaian kriteria investasi. Nilai NPV > 0 Rp 234.828.466 IRR > 9%, 21,98%, Net B/C > 1, 1,34 dan Payback Period < 5 tahun, 2 tahun 11 bulan. Sedangkan hasil kriteria investasi pada proyeksi pengembangan diperoleh nilai NPV > 0, Rp 922.192.740, IRR > 9%, 25,01%, Net B/C > 1, 1,48 dan Payback Period < 5 tahun, 2 tahun 7 bulan. Berdasarkan hasil perbandingan analisis kriteria investasi, pada skenario II (proyeksi pengembangan) lebih layak dibandingkan sebelum pengembangan. Hasil analisis sensitivitas kenaikan biaya produksi 10 % sebelum pengembangan dan proyeksi pengembangan diperoleh layak. Pada percobaan kenaikan biaya produksi 25 %, sebelum pengembangan diperoleh hasil tidak layak. Sedangkan pada proyeksi pengembangan diperoleh hasil layak. Sedangkan pada analisis sensitivitas penurunan produksi 5 % sebelum pengambangan dan proyeksi pengembangan diperoleh hasil layak sesuai pada penilaian kriteria investasi. Pada percobaan penurunan produksi 15%, untuk sebelum pengembangan diperoleh hasil tidak layak. Sedangkan pada proyeksi pengembangan masih dalam kategori layak. Sehingga hasil dari sensitivitas kenaikan biaya dan penurunan produksi, pada skenario II (proyeksi pengembangan) lebih layak dilakukan pengembangan. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada proyeksi pengembangan lebih layak dibandingkan sebelum pengembangan, dengan nilai kriteria investasi serta sensitivitas lebih besar