Pengaruh Aplikasi Controlled Release Fertilizer (Crf) Dan Penerapan Sistem Tanam Terhadap Viabilitas Benih Tebu (Saccharum Officinarum L

Main Author: Saragih, Esmon Rivaldi
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161793/
Daftar Isi:
  • Peningkatan produksi tebu pada lahan petani berarti meningkatkan pendapatan dan perbaikan taraf hidup petani tebu. Disamping itu peningkatan produksi tebu juga berarti meningkatkan penyediaan bahan baku bagi agroindustri berbasis tebu yang pada gilirannya akan mampu untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri bahkan swasembada serta meningkatkan pendapatan nasional dari sektor non migas (Daru, 2011). Aklimatisasi planlet merupakan periode kritis bagi pertumbuhan dan perkembangan planlet karena planlet yang telah lama ditumbuhkan di dalam kondisi in vitro umumnya mempunyai kutikula yang tipis dan stomata yang tidak normal sehingga mudah layu. Faktor penunjang keberhasilan proses aklimatisasi yaitu kondisi planlet ukuran benih, media tanam, kelembaban udara, perakaran, kondisi lingkungan dan sanitasi lingkungan dari infeksi penyakit. Kondisi lingkungan yang kondusif seperti intensitas cahaya, suhu, kelembaban, dan suplai hara akan mendukung tercapainya proses aklimatisasi.Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mempelajari interaksi antara Controlled Release Fertilizer (CRF) dan penerapan sistem tanam terhadap pertumbuhan dan kualitas benih tebu ( Saccharum officinarum L.). Hipotesis penelitian ini ialah terdapat interaksi dari kombinasi perlakuan aplikasiControlled Release Fertilizer (CRF) dan penerapan sistem tanam terhadap pertumbuhan dan kualitas benih tebu ( Saccharum officinarum L.). Penelitian telahdilaksanakan dengan kondisi homogen di Green House, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, pada bulan Agustus – Oktober 2017. Menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu aplikasi CRF berbentuk granular dan sistem tanam. Pada faktor pertama terdapat 5 taraf dosis yaitu tanpa pemupukan,1 butir per lubang tanam, 2 butir per lubang tanam, 3 butir per lubang tanam dan 4 butir lubang tanam sedangkan pada faktor kedua terdapat 2 taraf yaitu aplikasi sistem tanam single planting dancolony planting. Parameter pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, persentase tumbuh, luas daun, bobot segar tanaman, bobot kering tanaman dan panjang akar tanaman tebu. Selanjutnya, data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis ragam F hitung dengan taraf 5% dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan perlakuan aplikasi CRF dan penerapan sistem tanam menunjukkan interaksi pada parameter tinggi tanaman dan bobot segar tanaman tebu sedangkan pada parameter jumlah daun, diameter batang, persentase tumbuh, bobot kering dan panjang akar tanaman tidakterdapat interaksi. Aplikasi dosis pupuk CRF 3 butir per lubang tanam dengan sistem tanam single planting menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap berbagai parameter tanaman dibandingkan dengan perlakuan aplikasi dosis CRF 0, 1, 2 dan 4 butir per lubang tanam pada sistem tanam single planting dan penerapan sistem tanam colony planting.Penerapan sistem tanam single planting meninjukkan pertumbuhan dan kualitas benih tebu lebih unggul dibandingkan dengan penerapan sistem tanam colony planting.