Pengaruh Rasio Baris Induk Jantan Dan Betina Dua Varietas Jagung (Zea Mays L.) Terhadap Hasil Dan Kualitas Benih Hibrida
Main Author: | Pratama, Naufal Abiyasa |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161790/1/NAUFAL%20ABIYASA%20PRATAMA.pdf http://repository.ub.ac.id/161790/ |
Daftar Isi:
- Benih jagung hibrida F1 dihasilkan dari persilangan dua tetua galur murni yang bertindak sebagai induk jantan dan induk betina. Peningkatan permintaan benih jagung hibrida setiap tahunnya menjadi alasan penting dibutuhkannya peningkatan produktivitas lahan secara periodik, baik melalui potensi tanaman maupun optimalisasi lahan. Salah satu teknik budidaya yang digunakan untuk meningkatkan optimalisasi lahan produksi benih jagung hibrida adalah dengan memodifikasi rasio baris tanam antara induk jantan dan induk betina dalam suatu lahan. Varietas tanaman yang berbeda umumnya memiliki karakter genotip dan fenotip yang berbeda pula, tetapi belum diketahui apakah perbedaan karakter antar varietas jagung dan penerapan rasio baris mampu menyebabkan perbedaan hasil dan kualitas benih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh rasio baris dan varietas yang berbeda terhadap hasil dan kualitas benih panen. Penelitian ini menggunakan rancangan tersarang, dengan faktor pertama yaitu dua pasang induk yang menghasilkan dua varietas benih jagung hibrida F1 yang berbeda, yaitu Syn01 (V1) dan Syn02 (V2). Dan faktor kedua yaitu tiga perlakuan rasio baris induk betina : jantan yaitu 4:1 (R1), 5:1 (R2), dan 6:1 (R3). Faktor rasio baris tersarang dalam varietas dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Pengamatan yang dilakukan meliputi populasi tanaman, umur mekar bunga, jumlah polen, bobot segar tongkol per tanaman, bobot segar dan kering pipil, jumlah kernel, produktivitas lahan, produksi benih per hektar, distribusi ukuran benih, kadar air segar, kemurnian fisik benih, dan bobot 1000 butir benih. Data yang diperoleh diuji menggunakan uji F pada taraf 5%. Jika terdapat pengaruh nyata rasio maka diuji lanjut dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5%, apabila terdapat pengaruh nyata varietas maka digunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh rasio induk dan varietas terhadap sebagian besar variabel hasil dan kualitas benih. Kedua varietas menunjukkan kemampuan produksi benih yang setara pada rasio baris 4:1. Bobot tongkol per tanaman, tingkat produktivitas lahan, serta hasil benih varietas Syn01 konsisten pada ketiga rasio. Tetapi varietas Syn02 mengalami penurunan di rasio 5:1 dan 6:1 pada variabel-variabel tersebut, menjadikan hasil yang tertinggi terdapat pada rasio 4:1. Hal ini disebabkan oleh perbedaan performa penyerbukan antara pasangan induk varietas Syn01 dan Syn02 pada rasio yang lebih tinggi. Varietas Syn01 memiliki kemampuan produksi benih yang lebih baik pada perlakuan rasio baris yang lebih tinggi dibandingkan dengan Syn02 karena sinkronisasi pembungaan yang lebih baik dan perbedaan tinggi yang lebih kecil antara induk jantan dan betinanya. Kualitas benih yang dipengaruhi oleh perlakuan yaitu distribusi ukuran benih dan bobot 1000 butir benih karena varietas Syn02 memiliki lebih banyak benih berukuran besar akibat rendahnya pengisian kernel pada tongkol di perlakuan rasio 5:1 dan 6:1.