Status Kesuburan Tanah Pada Berbagai Tutupan Lahan Di Kebun Percobaan Karangploso, Mala
Main Author: | Sabrina, Longgomita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161696/1/LONGGOMITA%20SABRINA.pdf http://repository.ub.ac.id/161696/ |
Daftar Isi:
- Faktor pembentuk tanah seperti iklim, bahan induk, topografi, organisme, dan waktu menyebabkan perbedaan karakteristik tanah, baik karakteristik fisik, kimia, maupun biologi. Perbedaan karakteristik tanah pada lingkungan yang berbeda pun akan berpengaruh terhadap kesuburan tanah. Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS) merupakan instansi yang berfokus pada 3 jenis komoditas,yaitu tebu sebagai pemanis, tembakau sebagai bahan baku rokok serta serat buah berupa kapas dan kapuk. Penilaian status kesuburan pada berbagai tutupan lahan di Kebun Percobaan BALITTAS dilaksanakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi parameter yang menjadi kendala status kesuburan,mengetahui sebaran status kesuburan serta upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki status kesuburan yang ditemukan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Karangploso Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, Karangploso, Kabupaten Malang selama lima bulan mulai Desember 2017 – April 2018. Penentuan titik pengamatan dan pengambilan contoh tanah dilakukan berdasarkan SPL yang mengacu pada kriteria tutupan lahan. Contoh tanah selanjutnya dianalisis di laboratorium untuk diketahui kandungan KTK, KB, C-organik, Ptotal, dan Ktotal. Sebaran status kesuburan tanah diketahui melalui klasifikasi hasil analisa laboratorium dengan kriteria penilaian status kesuburan yang selanjutnya diolah menjadi peta sebaran status kesuburan tanah dengan memasukkan hasil klasifikasi penilaian ke dalam attribute masingmasing SPL menggunakan software ArcGIS 10.1. Status kesuburan tanah di Kebun Percobaan Karangploso menunjukkan hasil bahwa pada SPL 1 dan 4 termasuk rendah sedangkan pada SPL 2, 3, dan 5 termasuk sedang. Nilai C-Organik tertinggi terdapat pada tutupan lahan pohon jati putih dan yang terendah terdapat pada tutupan lahan tebu. Nilai KTK tertinggi terdapat pada tutupan lahan pohon jati putih dan yang terendah terdapat pada tutupan lahan rami. Nilai KB tertinggi terdapat pada tutupan lahan rami dan yang terendah terdapat pada tutupan lahan agave. Nilai Ptotal tertinggi terdapat pada tutupan lahan tebu dan yang terendah terdapat pada tutupan lahan agave. Nilai Ktotal tertinggi terdapat pada tutupan lahan pohon jati putih dan yang terendah terdapat pada tutupan lahan padi. Berdasarkan hasil tersebut diketahui upaya pengelolaan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan C-Organik sebagai salah satu parameter yang menjadi kendala adalah dengan melakukan pengapuran pada setiap penggunaan lahan terutama dengan menggunakan kapur dolomit [CaMg(CO3)2] serta pemberian kompos yang dapat berasal dari jerami padi.