Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Ulang Petani Dalam Membeli Benih Jagung Hibrida Nk 212 Di Desa Tumpakpelem Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo

Main Author: Pratama, Gusti Alfian Aditya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161665/1/GUSTI%20ALFIAN%20ADITYA%20PRATAMA.pdf
http://repository.ub.ac.id/161665/
Daftar Isi:
  • Jagung merupakan salah satu tanaman penting yang ada di Kabupaten Ponorogo. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo (2016) menunjukkan bahwa jagung menempati urutan kedua dalam hal luas panen yang dihasilkan setelah padi, sedangkan untuk produksi yang dihasilkan berada di urutan ketiga setelah padi dan ubi kayu. Kebutuhan jagung yang semakin meningkat setiap tahunnya perlu diimbangi dengan jumlah produksi jagung. Upaya untuk meningkatkan jumlah poduksi jagung dengan menggunakan benih unggul yaitu benih hibrida NK 212. Desa Tumpakpelem merupakan salah satu desa di Kabupaten Ponorogo yang petaninya banyak menggunakan benih jagung hibrida NK 212. Namun, harga benih jagung hibrida NK 212 mahal serta beredarnya benih jagung hibrida NK 212 yang tidak memiliki sertifikat menjadi kendala bagi petani di Desa Tumpakpelem untuk melakukan usahatani jagungnya. Berdasarkan uraian di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan menjadi bagaimanakah keputusan petani jagung di Desa Tumpakpelem dalam menghadapi permasalahan tersebut. Rumusan masalah tersebut secara rinci dirumuskan sebagai berikut (1) Bagaimana karakteristik petani pembeli benih jagung hibrida NK 212 di Desa Tumpakpelem Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo? (2) Bagaimana proses pengambilan keputusan petani dalam membeli benih jagung hibrida NK 212 di Desa Tumpakpelem Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo? (3) Faktor-faktor apayang mempengaruhi keputusan pembelian ulang petani dalam membeli benih jagung hibrida NK 212? Maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan karakteristik petani pembeli benih jagung hibrida NK 212 di Desa Tumpakpelem Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. (2) Mendeskripsikan proses pengambilan keputusan petani dalam membeli benih jagung hibrida NK 212 di Desa Tumpakpelem Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo. (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian ulang petani dalam membeli benih jagung hibrida NK 212. Penentuan lokasi dalam penelitian ini dilakukan secara purposive yaitu di Desa Tumpekpelem, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan probability sampling. Jumlah petani di Desa tumpakpelem yaitu sebanyak 1.022 orang dengan menggunakan rumus slovin maka diperolehlah responden sebanyak 43 orang. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian inin adalah analisis deskriptif untuk menjawab tujuan (1) dan (2), serta analisis regresi logistik untuk menjawab tujuan (3). Hasil yang diperoleh yaitu (1) Petani yang membeli benih jagung hibrida NK 212 untuk usahatani jagung memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik tersebut diukur dari beberapa faktor antara lain adalah usia petani, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pengalaman melakukan usahatani, dan keikutsertaan petani dalam kelompok tani. (2) Terdapat lima tahap yangdigunakan oleh petani untuk memilih membeli benih jagung hibrida NK 212. Tahap tersebut dimulai dari tahap pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian. (3) Hasil analisis mengenai pengambilan keputusan petani dalam membeli benih jagung hibrida NK 212 dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah produksi, harga benih, promosi benih, pengaruh kelompok, dan pendapatan berusahatani jagung. Berdasarkan analisis regresi logistik, nilai probabilitas dari variabel produksi sebesar 0,039, harga benih sebesar 0,050, dan pendapatan sebesar 0,036 yang menandakan <level of significance (=5%), sedangkan variabel promosi benih memiliki nilai probabilitas sebesar 0,381 dan variabel pengaruh kelompok bernilai sebesar 0,794 yang menandakan >level of significance (=5%). Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel produksi, harga benih, dan pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan petani dalam membeli benih jagung hibrida NK 212, sedangkan variabel promosi benih dan pengaruh kelompok tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengambilan keputusan petani dalam membeli benih jagung hibrida NK 212 di Desa Tumpakpelem. Saran yang diajukan berdasarkan penelitian ini adalah (1) Bagi distributoruntuk menstabilkan harga benih jagung hibrida NK 212 agar benih tersebut dapat terus digunakan oleh petani jagung di Desa Tumpakpelem, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. (2) Bagi petani, untuk menambah luas lahan dalam melakukan usahatani jagung. Sehinggaakan berimbas juga terhadap pendapatan petani itu sendiri.