Analisis Willingness To Pay Dan Formulasi Strategi Pengembangan Agrowisata Belimbing Moyoketen, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung
Main Author: | Maharani, Anita Dwi |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161598/1/ANITA%20DWI%20MAHARANI.pdf http://repository.ub.ac.id/161598/ |
Daftar Isi:
- Agrowisata Belimbing Moyoketen merupakan satu-satunya wisata edukasi di Kabupaten Tulungagung yang sudah bersertifikat organik Prima Tiga. Agrowisata Belimbing bebas tiket masuk untuk semua wisatawan. Kondisi ini mengakibatkan persoalan lingkungan seperti peningkatan volume sampah. Agrowisata Belimbing Moyoketen masih memiliki berbagai permasalahan baik internal maupun eksternal dalam masa perkembangannya. Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Maret 2018 di Agrowisata Belimbing Moyoketen. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis kesediaan wisatawan untuk membayar atau willingness to pay; (2) mengidentifikasi kondisi lingkungan internal dan eksternal agrowisata; dan (3) mengetahui prioritas strategi dalam mengembangkan Agrowisata Belimbing Moyoketen. Pendekatan penelitian ini adalah mix method kuantitaif dan kualitatif. Analisis willingness to pay dianalisis dengan metode WTP dan strategi pengembangan dengan metode AHP-SWOT. Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan dalam pembobotan kriteria dan sub kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rataan willingness to pay (WTP) yang dapat digunakan sebagai rekomendasi tiket masuk Agrowisata Belimbing Moyoketen sebesar RP 2.500. Hasil Analisa AHP-SWOT bahwa faktor internal perusahaan yang menjadi kekuatan utama adalah wisata edukasi (0,230) dan faktor internal yang menjadi kelemahan utama adalah kurangnya promosi serta sarana dan prasarana (0,578). Faktor eksternal perusahaan yang menjadi peluang utama adalah akses lokasi mudah (0,609) dan faktor yang menjadi ancaman utama adalah pajak Pemerintah Daerah (0,404). Prioritas strategi utama berdasarkan strategi WO yang paling penting dilakukan yaitu melakukan kegiatan promosi yang aktif dengan memilih media promosi yang tepat untuk memperkenalkan Agrowisata Belimbing Moyoketen kepada masyarakat (0,519), prioritas kedua yaitu memanfaatkan dana yang diberikan pemerintah dengan baik dalam pengelolaan lingkungan agrowisata dan pemeliharaan sarana dan prasarana (0,323), dan prioritas ketiga meningkatkan jumlah dan pengetahuan SDM mengenai strategi persediaan produksi dalam memenuhi permintaan wisatawan akan belimbing (0,158).