Keanekaragaman Kumbang Kotoran (Coleoptera: Scarabaeidae) pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan di Hutan Pendidikan “UB Forest” Malang
Main Author: | Tara, Maulida Silvia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161574/1/MAULIDA%20SILVIA%20TARA..pdf http://repository.ub.ac.id/161574/ |
Daftar Isi:
- Saat ini pertambahan penduduk sejalan dengan meningkatnya taraf hidup yang ingin dicapai. Semakin bertambahnya jumlah penduduk, meningkat pula keperluan akan lahan untuk menopang pertumbuhan pembangunan yang menjadikan hutan beralih fungsi. Penggunaan lahan yang dilakukan oleh manusia merupakan penyebab utama perubahan ekologis suatu ekosistem. Perubahan dan intensitas penggunaan lahan berperan besar terhadap kerusakan habitat dan penurunan keanekaragaman hayati. Suatu organisme akan berkembang secara optimal apabila pada kondisi yang ideal. Serangga merupakan fauna yang dapat dijadikan sebagai bioindikator dalam pengelolaan ekosistem. Salah satu serangga yang dapat menjadi bioindikator suatu ekosistem adalah kumbang kotoran. Penelitian mengenai keanekaragaman kumbang kotoran belum pernah dilakukan di UB Forest, terutama kaitannya dengan pengaruh tipe penggunaan lahan yang terdapat di UB Forest. Oleh karena itu dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh tipe penggunaan lahan terhadap keanekaragaman dan perbedaan komposisi kumbang kotoran di UB Forest. Informasi tersebut diharapkan menjadi bahan tinjauan keberhasilan serta keberlanjutan lahan di UB Forest. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2017 sampai dengan Maret 2018 di kawasan UB Forest, yaitu Dusun Sumber Sari dan Buntoro, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah metode perangkap jebak dengan umpan, umpan yang digunakan yaitu kotoran sapi yang masih segar. Penentuan plot dilakukan dengan survey lahan terlebih dahulu. Luas setiap plot yang telah ditentukan yaitu 20 m x 20 m. Pada setiap plot akan dibagi menjadi 4 sub plot yang berukuran 5 m x 5 m, dalam 1 sub plot dibagi menjadi 4 unit pengamatan sampel. Kumbang kotoran yang ditemukan dimasukkan ke dalam botol spesimen yang berisi alkohol 70%, selanjutnya kumbang kotoran disortir dan diidentifikasi. Hasil penelitian ditemukan kumbang kotoran sebanyak 721 individu dan 10 spesies yang termasuk ke dalam genus Aphengium, Aphodius, Copris, Onthophagus, dan Rhyssemus. Pada kawasan lindung terdapat 6 spesies, mahoni tumpang sari dengan kopi terdapat 7 spesies, mahoni tumpangsari dengan talas terdapat 7 spesies, pinus tumpangsari dengan kopi terdapat 8 spesies, dan pinus tumpangsari dengan sayuran terdapat 8 spesies. Kelimpahan individu kumbang kotoran tertinggi terdapat pada pinus tumpangsari dengan kopi, sedangkan kelimpahan individu terendah terdapat pada pinus tumpangsari dengan sayuran. Tipe penggunaan lahan tidak berpengaruh terhadap kekayaan spesies kumbang kotoran, namun berpengaruh terhadap kelimpahan individu kumbang kotoran. Hasil kemiripan komposisi pada tipe penggunaan lahan mahoni tumpangsari dengan kopi dan mahoni tumpangsari dengan talas memiliki kesamaan komposisi yang tinggi yaitu 0,901 (90,1%), sedangkan nilai kesamaan terendah ditemukan pada tipe penggunaan lahan mahoni tumpangsari dengan kopi dan pinus tumpangsari dengan kopi (31,5%)