Kajian Bahan Organik Tanah dan Populasi Makrofauna Tanah pasca Alih Guna Lahan dari Monokultur Tebu menjadi Agroforetri Berbasis Sengon

Main Author: Baskoro., M Haryo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161532/1/M%20Haryo%20Baskoro..pdf
http://repository.ub.ac.id/161532/
Daftar Isi:
  • Alih guna lahan dapat mempengaruhi sifat fisik, kimia dan biologi tanah pada lahan, salah satunya ialah bahan organik tanah, yang merupakan indikator kuat untuk menilai produktifitas dan pengelolaan lahan. Pada lahan pertanian di Desa Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang banyak terjadi alih guna lahan dari penggunaan lahan yang awalnya monokultur tebu menjadi agroforestri berbasis sengon. Hal ini dilakukan para petani karena produktifitas tebu mulai menurun sejak tahun 2005, yang kemudian sebagian besar para petani mengganti tebu dengan sengon sebagai komoditas utama dengan penerapan sistem agroforestri. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perubahan kandungan bahan organik tanah dan populasi makrofauna tanah. Penelitian dilakukan pada Oktober 2017-Januari 2018. Adapun kegiatan penelitian yang dilakukan dengan tahapan pra survei, survei dan pasca survei yang dilakukan di laboratorium. Alat yang digunakan saat penelitian meliputi Kamera, timbangan, pisau, gelas perangkap, gunting dan lainlain. Bahan penelitian menggunakan alkohol dan formalin untuk mengawetkan makrofauna tanah yang ditemukan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dengan pengambilan sampel secara sistematis. Penelitian ini akan dilakukan plot yang telah ditentukan dengan ukuran 20 x 20 m2. Data yang telah diperoleh dari kegiatan survei dianalisis dengan menghitung nilai %C-organik, BI, indeks keragaman, indeks kemerataan, indeks kesamaan populasi. Pada penelitian yang telah dilakukan didapatkan nilai rata-rata %C-organik tertinggi terdapat pada lahan sengon umur 5 tahun dengan nilai sebesar 1,47 % dengan kenaikan sebesar 28 %, begitu juga dengan total populasi makrofauna tanah tertinggi terdapat pada lahan sengon umur 5 tahun sebesar 202 spesies. Secara keseluruhan, lahan sengon umur 5 tahun merupakan lahan dengan nilai bahan organik tanah dan populasi makrofaua tanah tertinggi dari semua penggunaan lahan. Pada penelitian ditemukan makrofauna tanah yang terdiri dari 7 ordo, 8 famili, dan 699 spesies. Formicidae merupakan jenis makrofauna tanah yang paling banyak ditemukan di setiap penggunaan lahan. Nilai indeks keragaman dan kemerataan spesies tertinggi didapatkan pada lahan sengon umur 1 tahun dengan nilai 1,44 dan 0,80. Nilai indeks kesamaan pada pengamatan pertama, kedua dan ketiga dipadapatkan hasil dengan nilai sebesar 65,4%, 66,9% dan 64,33%.