Potensi Ekstrak Etanol Tanaman Pegagan (Centella asiatica) terhadap Ekspresi VEGF dan VEGFR-1 dengan Metode Imunohistokimia pada Jaringan Interstitial Testis Tikus Putih (Rattus norvegicus) Usia Tua

Main Author: Oktaviani, Esti Lutfi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161528/1/Esti%20Lutfi%20Oktaviani.pdf
http://repository.ub.ac.id/161528/
Daftar Isi:
  • Proses penuaan (senilitas) keadaan fisiologis yang akan dialami semua makhluk hidup. Penuaan dapat menurukan produksi hormon testosteron dan produksi estrogen yang dimediasi oleh Estrogen reseptor sehingga dapat menurunkan ekspresi VEGF dan diikuti VEGFR-1. Ekstra etanol tanaman pegagan (Centella asiatica) mengandung senyawa fitosterol yang berfungsi sebagai profertilitas untuk meningkatkan ekspresi VEGF dan VEGFR-1 sebagai penanda angiogenesis untuk menghantarkan hormon dan nutrisi pada testis. Penelitian ini menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Sprague Dawley (SD) berusia 2 tahun dengan berat badan 300 gram yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu : kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok yang diberi ekstrak etanol Centella asiatica sebanyak 1 mL dengan dosis 100 mg/kg BB, kelompok yang diberi ekstrak etanol Centella asiatica sebanyak 1 mL dengan dosis 200 mg/kg BB, dan kelompok yang diberi ekstrak etanol Centella asiatica sebanyak 1 mL dengan dosis 300 mg/kg BB. Parameter yang diukur adalah ekspresi VEGF dan VEGFR-1 pada jaringan interstitial testis yang diwarnai dengan metode Imunohistokimia (IHK) dan dianalisis secara statistik dengan one-way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak etanol tanaman pegagan (Centella asiatica) pada tikus jantan usia tua secara signifikan dengan α=0,05 dapat meningkatkan ekspresi VEGF dan VEGFR-1 dengan dosis efektif 200 mg/kg BB. Kesimpulan penelitian ini ekstrak etanol tanaman pegagan (Centella asiatica) dapat meningkatkan ekspresi VEGF dan VEGFR-1 pada interstitial sel testis