Pengaruh Pemberian Salep Ekstrak Daun Sirih Hijau (Piper betle) Terhadap Jumlah SOD dan NRF2 pada Tikus (Rattus norvegicus) Model Luka Insisi yang Diinfeksi dengan Methicillin—Resistance Staphylococcus aureus (MRSA)
Main Author: | Rahadian, Aulia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161522/1/Aulia%20Rahadian.pdf http://repository.ub.ac.id/161522/ |
Daftar Isi:
- Luka insisi yang dibuat secara non aseptis akan menimbulkan infeksi. Mikroorganisme yang menyebabkan infeksi pada luka insisi dengan angka kejadian tinggi adalah Staphylococcus aureus jenis Multi-Resistance Staphylococcus aureus (MRSA). MRSA memiliki kemampuan resistensi terhadap obat-obatan, sehingga dibutuhkan obat herbal yang bertujuan mempercepat kesembuhan luka insisi yang diinfeksi MRSA. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh terapi salep ekstrak daun sirih hijau (Piper betle) terhadap jumlah sel kulit yang menghasilkan SOD dan NrF2 pada tikus putih (Rattus norvegicus) model luka insisi yang diinfeksi S.aureus. Ekstrak daun sirih hijau (Piper betle) dipilih karena bersifat antioksidan, antibakteri dan antiinflamasi. Hewan coba penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) galur wistar dengan berat badan 150 gram dan umur 8 minggu. Hewan coba dibagi dalam 5 kelompok yaitu kontrol negatif adalah tikus putih diinsisi secara aseptis dengan terapi standar luka, kontrol positif adalah tikus putih yang diinsisi pada bagian punggung dan diinfeksi MRSA dengan konsentrasi 105 CFU/mL dengan terapi plasebo. Perlakuan 1, 2 dan 3 adalah tikus putih yang diinsisi pada bagian punggung dan diinfeksi MRSA dengan konsentrasi 105 CFU/mL dan diterapi dengan salep berkonsentrasi 2,5%, 5% dan 7,5%. Jumlah SOD dan NrF2 diukur dengan menggunakan metode Flowcytometry. Analisa data dilakukan dengan uji one way ANOVA dan uji lanjutan BNJ dengan tingat kepercayaan 95% (α = 0.05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian salep daun sirih hijau (Piper betle) mampu meningkatkan jumlah SOD dan NrF2. Kesimpulan dari penelitian ini salep daun sirih hijau (Piper betle) dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan luka insisi yang terinfeksi MRSA