Pengaruh Pemberian Bekatul Terhadap Kadar SGOT dan SGPT serta Gambaran Histopatologi Hepar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Model Diet Tinggi Kolesterol

Main Author: Dari, Mimin Wulan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161521/1/Mimin%20Wulan%20Dari.pdf
http://repository.ub.ac.id/161521/
Daftar Isi:
  • Hiperkolesterolemia merupakan suatu gangguan metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total dalam darah yang melebihi nilai normal. Kadar kolesterol total normal pada tikus yaitu 10-54 mg/dL. Tingginya kadar kolesterol dalam darah, maka tubuh akan menyeimbangkannya dengan mensintesis asam empedu. Sintesis asam empedu dan produksi radikal bebas yang berlebihan akan menyebabkan stres oksidatif. Stres oksidatif akan meningkatkan terjadinya peroksidasi lipid sehingga menyebabkan kerusakan membran sel hepar yang akan meningkatkan kadar SGOT dan SGPT dalam darah serta perubahan gambaran histologi hepar. Kandungan serat kasar dan antioksidan dalam bekatul mampu mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bekatul sebagai terapi pada tikus putih (Rattus norvegicus) model diet tinggi kolesterol terhadap kadar SGOT dan SGPT serta gambaran histopatologi hepar. Tikus putih (Rattus norvegicus) dibagi dalam 5 kelompok, yaitu: kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok terapi bekatul dengan dosis 16%/ekor/hari, 38%/ekor/hari dan 57%/ekor/hari. Terapi bekatul dilakukan selama 21 hari. Kadar SGOT dan SGPT dibaca dengan spektrofotometer dan gambaran histopatologi hepar diamati dengan pewarnaan HE (Hematoksillin-Eosin). Kadar SGOT dan SGPT dianalisis dengan one way ANOVA (Analysis of Variance) dengan tingkat kepercayaan α=5% dan histopatologi hepar dianalisis secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pemberian bekatul dengan dosis 57%/ekor/hari secara signifikan (P<0,05) dapat menurunkan kadar SGOT dan SGPT. Pengamatan histopatologi menunjukkan bahwa antoksidan dalam bekatul dapat menurunkan perlemakan pada gambaran histopatologi hepar. Dosis bekatul 57%/ekor/hari menunjukkan dosis efektif dalam menurunkan kadar SGOT, SGPT dan dapat mengurangi perlemakan sel hepar. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pemberian bekatul dapat menurunkan kadar SGOT, SGPT dan memperbaiki gambaran histopatologi hepar tikus model diet tinggi kolesterol