Terapi Ekstrak Kulit Jengkol (Archidendron pauciflorum) terhadap Kepadatan Kolagen dan Ketebalan Epidermis pada Proses Kesembuhan Luka Insisi pada Tikus (Rattus norvegicus)
Main Author: | Westri, Nastiti Nur Patria |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161504/1/Nastiti%20Nur%20Patria%20Westri.pdf http://repository.ub.ac.id/161504/ |
Daftar Isi:
- Luka insisi merupakan luka yang sering ditemui pasca proses pembedahan, untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder maka penyembuhan luka harus berlangsung dengan cepat. Penyembuhan luka merupakan suatu proses yang kompleks antara faktor seluler, humoral dan unsur jaringan ikat. Diantara unsur-unsur yang penting dalam penyembuhan luka adalah kolagen dan proses reepitelisasi. Tanin yang terkandung dalam ekstrak kulit jengkol dapat mempercepat proses pembentukan kolagen dan epitel. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh pemberian ekstrak kulit buah jengkol terhadap peningkatan atau kepadatan kolagen dan ketebalan epidermis pada luka insisi pada tikus putih (Rattus norvegicus). Sebanyak 20 ekor tikus galur wistar jantan dibagi menjadi lima kelompok perlakuan. Kelompok kontrol negatif, kelompok oxoferin yang diinsisi dan diterapi dengan oxoferin, kelompok terapi P1, P2 dan P3 yang diinsisi dan diterapi dengan salep ekstrak kulit jengkol 5%, 10% dan 15%. Kepadatan kolagen mengunakan metode pewarnaan Masson’s Trichome dan diinterpretasi secara deskriptif sedangkan ketebalan epidermis dipreparasi mengunakan HE dan diukur dengan software Image Raster. Data secara statistik dianalisa dengan one way ANOVA dilanjutkan dengan uji Tukey (α= 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit jengkol secara signifikan (p<0,05) dapat memperbaiki pertumbuhan kolagen dan ketebalan epidermis dengan dosis pemberian efektif 10%. Kesimpulan penelitian ini ekstrak kulit jengkol dapat digunakan sebagai terapi alternatif pada luka insisi