Studi Toksisitas Kurkumin Dan Vitamin E Sebagai Terapi Pada Kanker Mammae Berdasarkan Histopatologi Pankreas Dan Aktivitas Enzim Superoksida Dismutase (Sod) Pada Tikus (Ratus Norvegicus)
Main Author: | Hour, Arvanto Eka Pramudita |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161482/1/Arvanto%20Eka%20Pramudita%20Hour.pdf http://repository.ub.ac.id/161482/ |
Daftar Isi:
- Kurkumin telah banyak diteliti aktivitasnya sebagai anti kanker mammae karena mampu menghambat interaksi estrogen dengan reseptornya. Pemberian kurkumin secara berlebihan dapat meningkatan jumlah radikal bebas di dalam tubuh karena selain berfungsi sebagai antioksidan kurkumin juga memiliki efek prooksidan yang dapat meningkatkan jumlah radikal bebas di dalam tubuh. Meningkatnya jumlah radikal bebas dalam tubuh juga dapat menurunkan aktivitas dari enzim Superoksidase Dismutase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek toksik yang ditimbulkan oleh kombinasi kurkumin dan vitamin E berdasarkan aktivitas enzim Superoksida Dismutase (SOD) dan histopatologi organ pankreas. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus yang terdiri dari 10 ekor tikus jantan dan 10 ekor tikus betina yang dibagi dalam enam kelompok perlakuan. Kelompok pertama dan kedua akan diberikan kurkumin dengan dosis 72 mg/ Kg BB dan vitamin E 100 ul selama 14 hari sedangkan kelompok ketiga dan keempat akan diberikan kurkumin 72 mg/ Kg BB dan vitamin E 100 ul selama 28 hari serta kelompok kelima dan enam yang digunakan sebagai kontrol negatif yang hanya diberikan pakan standar. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah histopatologi organ pankreas dan aktivitas enzim Superoksida Dismutase (SOD). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terapi kombinasi kurkumin dan vitamin E yang dilakukan selama 14 hari, menunjukkan peningkatan aktivitas enzim SOD sebesar 41% pada tikus jantan dan 24,054% pada tikus betina jika dibandingkan dengan tikus kontrol, gambaran histopatologi pankreas menunjukkan kondisi yang normal. Sedangkan pada terapi yang dilakukan selama 28 hari menunjukkan penurunan aktivitas enzim SOD sebesar 47,617% pada tikus jantan dan 14,814% pada tikus betina jika dibandingkan dengan tikus control, gambaran perubahan yang terjadi pada histopatologi pankreas meliputi hemoragi, kongesti, piknosis dan degradasi lemak