Efek Pemberian Bekatul terhadap Kadar Trigliserida dan Gambaran Histopatologi Aorta pada Tikus (Rattus norvegicus) Model Diet Tinggi Kolesterol
Main Author: | Citrawati, Putri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161470/1/Putri%20Citrawati.pdf http://repository.ub.ac.id/161470/ |
Daftar Isi:
- Kolesterol merupakan senyawa steroid yang terdapat di dalam tubuh hewan dan manusia. Kadar kolesterol total normal pada tikus yaitu 10-54 mg/dL dan trigliserida 26-145 mg/dL. Kadar kolesterol dalam darah dapat mengalami peningkatan. Penyebab meningkatnya kadar kolesterol adalah makanan yang mengandung kolesterol tinggi. Akibatnya produksi asam empedu dan radikal bebas meningkat, sehingga kadar trigliserida akan meningkat dan menyebabkan kerusakan sel. Bekatul mempunyai kandungan serat kasar dan antioksidan yang dapat digunakan untuk mengatasi keadaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari bekatul sebagai terapi pada tikus (Rattus norvegicus) model diet tinggi kolesterol terhadap kadar trigliserida dan gambaran histopatologi aorta. Tikus (Rattus norvegicus) dibagi dalam 5 kelompok dengan 4 kali pengulangan. Kelompok A sebagai kontrol negatif, kelompok B kontrol diberi pakan tinggi kolesterol, kelompok C tikus model diet tinggi kolesterol dengan terapi bekatul 16%/ekor/hari, kelompok D tikus model diet tinggi kolesterol dengan terapi bekatul 38%/ekor/hari, dan kelompok E tikus model diet tinggi kolesterol dengan terapi bekatul 57%/ekor/hari. Terapi bekatul dilakukan selama 21 hari. Kadar trigliserida dihitung dengan metode GPO-PAP dan gambaran histopatologi aorta diamati dengan pewarnaan HE (HematoksillinEosin). Pengaruh pemberian bekatul terhadap kadar trigliserida dalam darah dianalisis dengan one way ANOVA (Analysis of Variance) dengan tingkat kepercayaan α=5% dan analisis histopatologi aorta secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi bekatul dapat menurunkan kadar trigliserida secara sangat nyata (p<0,01) dengan dosis terapi 57%/ekor/hari menunjukkan dosis terbaik dalam menurunkan kadar trigliserida. Terapi bekatul juga terbukti dapat memperbaiki gambaran histopatologi aorta tikus model diet tinggi kolesterol