Pengaruh Bakteri Potensial Yang Diisolasi Dari Lahan Kering Di Bali Sebagai Penambat N, Pelarut P Dan K Pada Pertumbuhan Jagung (Zea Mays L.)
Main Author: | Arumsari Laudy Arrisa, Sahana |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/161444/ |
Daftar Isi:
- Periode 2011 - 2015 rata–rata volume ekspor produksi tanaman jagung sebesar 70,48 ribu ton, sedangkan volume impor jauh lebih tinggi yaitu sebesar 2,97 juta ton (Nuryati et al., 2016). Kondisi demikian mengindikasikan produksi jagung nasional masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Kendala lahan kering yaitu rendahnya kesuburan tanah, kekeringan, dan erosi sehingga pertumbuhan tanaman jagung rendah. Tercatat Indonesia memiliki luasan total lahan kering sekitar 144 juta ha atau 78% dari luasan daratan Indonesia (Hidayat dan Mulyani, 2002). Pemanfaatan bakteri yang berada di sekitar atau berasosiasi dengan perakaran tanaman memiliki peranan yang sangat penting karena dapat menambat unsur hara juga menghasilkan hormon tumbuh, menekan penyakit tular tanah dan melarutkan unsur hara yang tidak tersedia menjadi tersedia bagi tanaman. Keberadaan bakteri tersebut dapat dimanfaatkan sebagai fasilitator peningkatan efektivitas dan efisiensi pupuk yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi isolat bakteri potensial sebagai bakteri penambat nitrogen, pelarut fosfat dan kalium sebagai agen pupuk hayati serta pengaruh uji efektivitas isolat bakteri pada lahan kering terhadap pertumbuhan tanaman jagung (Zea mays L.) Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2017 – April 2018 di Laboratorium Biologi dan Rumah Kaca, Balai Penelitian Tanah, Jalan Tentara Pelajar No.12 Cimanggu, Bogor, Jawa Barat. Terdiri dari 10 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang digunakan ialah formula negatif, formula positif, formula 1, formula 2, formula 3, formula 4, formula 5, formula 6, formula 7, dan formula 8. Rancangan penelitian yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Untuk parameter yang diamati ialah tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, berat basah tanaman dan akar serta berat kering tanaman dan akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bakteri dalam bentuk kombinasi atau konsorsium dari kelima jenis isolat bakteri ditambah dengan dosis 75% masing-masing pupuk urea, SP-36, dan KCl berpengaruh nyata serta memiliki hasil lebih tinggi dibandingkan perlakuan lain, terhadap parameter vegetatif seperti tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, dan berat basah tanaman dan akar. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pemberian bakteri dalam bentuk konsorsium dari kelima jenis isolat bakteri tidak berpengaruh nyata terhadap parameter berat kering tanaman dan akar. Namun, dari semua perlakuan, perlakuan F7 (konsorsium + 75% NPK rekomendasi) mendominasi hasil tertinggi pada setiap parameter pengamatan. Salah satunya parameter panjang akar yang memiliki kenaikan sebesar 1,64% dibandingkan perlakuan formula negatif dan 1,56% dibandingkan perlakuan formula positif. Hal ini dikarenakan peningkatan dan pertambahan panjang akar pada tanaman yang diberikan konsorsium bakteri disebabkan oleh penyerapan unsur nitrogen yang baik oleh akar tanaman jagung. Menurut Agustina (2004), mengatakan bahwa peningkatan pertumbuhan tanaman diakibatkan oleh penyerapan unsur nitrogen yang lebih tinggi.