Pengaruh Pemberian Madu Sumbawa terhadap Aktivitas Protease Dan Kadar Malondialdehid (MDA) pada Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) Yang Diinduksi Diazinon

Main Author: Dewi, Ila Kurnia
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/161438/1/Ila%20Kurnia%20Dewi.pdf
http://repository.ub.ac.id/161438/
Daftar Isi:
  • Diazinon merupakan salah satu organofosfat yang biasa digunakan oleh petani untuk membasmi hama. Penggunaan insektisida yang berlebih memungkinkan terjadinya residu pada tanaman yang dapat membahayakan kesehatan. Diazinon yang masuk ke dalam tubuh akan menjadi zat xenobiotik dan akan termetabolisme oleh tubuh. Paparan diazinon secara terus-menerus dapat menyebabkan stres oksidatif pada sel-sel tubuh termasuk ginjal. Madu sumbawa diketahui mengandung antioksidan seperti flavonoid, polivenol, dan vitamin C sehingga dapat digunakan untuk menangkap radikal bebas dan meningkatkan kadar antioksidan yang diperlukan oleh tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian madu sumbawa pada tikus yang diinduksi diazinon berdasarkan kadar MDA dan aktivitas protease ginjal tikus. Tikus yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus (Rattus norvegicus) jantan dengan berat 130-180 gram. Kelompok 1 merupakan kelompok kontrol negatif yang tidak diinduksi diazinon dan madu sumbawa. Sedangkan kelompok 2, 3, 4, dan 5 merupakan kelompok yang diinduksi diazinon dengan dosis 20 mg/kgBB selama 7 hari. Kelompok 2 sebagai kelompok kontrol positif tidak diberikan terapi madu sumbawa. Sedangkan pada kelompok 3 diberikan terapi madu sumbawa dengan konsentrasi 25%, pada kelompok 4 diberikan terapi madu sumbawa dengan konsentrasi 50%, dan pada kelompok 5 diberikan terapi madu sumbawa dengan kosentrasi 75%. Terapi madu sumbawa diberikan selama 14 hari sebanyak 1 ml setiap harinya. Kesimpulan dari penelitian ini dapat diketahui 1 ml madu Sumbawa dengan konsentrasi 25% mampu menurunkan aktivitas protease sebesar 23% dan kadar Mallondialdehyde (MDA) sebesar 40% pada ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi diazinon